I'm Asep Rudi Casmana: Sepucuk surat dari Manchester

WILUJEUNG SUMPING DINA SERATAN KANG ASEP


Minggu, 11 September 2016

Sepucuk surat dari Manchester

Oleh Asep Rudi Casmana

Panorama Inggris
Episode 1

Diluar jendela sana aku tak dapat melihat apa apa selain sebuah awan putih yang sangat tebal serta sayap pesawat yang membawaku terbang ke ujung barat. Temanku bilang bahwa struktur awannya sangat berbeda dengan di Indonesia, dia mengatakan bahwa awan-awan Indonesia, sepanjang perjalanan ia dari Palembang ke Jakarta selalu bergumpal dan berkumpul. Namun awan di langit atas Manchester sangat putih tebal dan tidak berkumpul seperti awan Indonesia, itulah sebabnya kawanku mengatakan bahwa awan ini sangat tebal. Beberapa menit lagi, pesawat milik pemerintah Belanda itu akan mendarat dan mengantarkan aku ke Bandara Internasional Manchester. Aku mendarat disini karena kota tujuan studi di York tidak memiliki Bandara.


Hatiku sangat senang ketika melihat kerumunan perumahan yang sangat tersusun rapi dari atas, rumah-rumah tua dengan arsitektur khas Eropa yang berwarna merah kuning dengan cerobong asap diatasnya. Kamera akupun tak henti-hentinya membucah dan merekam gambar dari sudut atas langit Inggris. Tak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa aku akan tiba dan menikmati cantiknya Inggris dari atas pesawat.

Hari itu adalah hari senyumanku yang terpanjang. Sebuah senyum yang tak ada henti-hentinya semenjak keberangkatan dari Bandara Internasional Soekarno Hatta. Perjalanan dengan jarak tempuh 15 jam dari Jakarta ke Manchester tidak terasa lama. Ini karena aku sangat menikmati perjalanan ini. Segala kesedihan yang sudah pernah aku alami dalam perjuangan di Kampung Inggris semuanya hilang. Dulu penah sedih gara-gara mendapatkan IELTS Band score 5.0, sedih karena skoring IELTS hanya 4 atau 5, sedih karena terlalu lama tinggal di pare, sedih karena sakit telinga gara-gara headset tidak pernah lepas, semuanya itu tergantikan oleh senyum bahagia karena transit di Amsterdam dan Manchester. Aku sudah membuktikan bahwa kebahagiaan yang sesungguhnya adalah ketika kita menikmati sebuah hasil atas kerja keras. Didalam pesawat KLM Royal Dutch, ada sebuah kalimat yang membuat aku terkagum atas kesuksesan presiden direkturnya.

any goal can be achieved by working tirelessly toward it”

Itu adalah sebuah bukti bahwa aku sudah berhasil melangkah meraih impian yang sudah diimpi-impikan sebelumnya. Dan ini juga sudah dibuktikan oleh kebanyakan orang-orang terdahulu yang sudah sukses dengan karir mereka. Oleh sebab itu, bagi siapapun yang memiliki tujuan dan cita-cita hidup, mari mulai kerjakan dan kerja keras dari sekarang untuk meraihnya.

Setibanya di Manchester, dalam sekejap semua pemandangan itu berubah. Biasanya aku melihat orang-orang dengan kulit sawo matang dan berambut hitam, kini orang-orang yang ku lihat adalah mereka yang berkulih putih, berambut jagung dan mata biru dan berbadan tinggi.

Kedatangan pertama saya ke Inggris telah banyak membuat saya culture shock karena semuanya sangat-sangat berbeda dengan kehidupan di Indonesia. Salah satunya adalah arah kiblat. Ketika di Indonesia, aku sudah terbiasa untuk sholat arah ke barat, karena ka’bah adanya di sebelah barat Indonesia. Namun aku baru tersadar bahwa Inggris adalah berlokasi disebelah barat Kota Makkah, sehingga aku sholat menghadap ke timur tenggara dan sajadahnya menyesuaikan dengan arah kiblat.

Disisi lain, kemampuan listening IELTS kita akan diuji di tempat yang sesungguhnya. Aku katakana bahwa listening IELTS sangat jauh lebih mudah dibandingkan dengan mendengarkan orang Manchester asli berbicara dan becana. Orang Mancie (panggilan Kota Manchester) memiliki aksen khusus yang namanya Mancunian. Dan itu sangat terdengar aneh di telinggaku. Perjalanan dari Manchester ke York dengan menggunakan kereta telah membuat aku focus belajar mengenai aksen alsi orang British.


Selain itu, masih banya hal-hal lain yang telah membuat aku mengerutkan kening ini karena perbedaan budaya, seperti teraturnya model rumah, pola pembuangan sampah, hingga kota yang sangat sepi. Kedepan aku akan share hal-hal itu melalui website ini. Selamat berjuang. 
Garuda Indonesia
Jakarta-Amsterdam

Bandara Internasional Manchester

Manchester City

York Train Station

York Bridge

Link:
Episode 1 Sepucuk Surat dari Manchester
Episode 2 Ketika pete Indonesia dimakan orang Yunani
Episode 3 Indahnya Sholat Idul Adha di Inggris
Episode 4 Ramahnya orang Yorkshire, Inggris
Episode 5 Gimana kehidupan mahasiswa S2 di Inggris?
Episode 6 Satu menit yang berharga
Episode 7 Tips membaca jurnal internasional
Episode 8 Tips presentasi dalam bahasa Inggris

3 komentar:

  1. Hi kang, senang bisa membaca pengalamannya, apalagi bagian Manchester-nya, sangat memotivasi saya lagi untuk bisa terbang ke sana suatu saat.
    Oh iya, salam kenal (lagi).. Saya Fachry, dulu kita satu angkatan daftar PPAN.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo kang Fachri,
      Alhamdulillah, terimakasih banyak ya sudah mampir ke website saya,
      Ayo saya sudah disini, diantosan pisan didieu. Hehe

      Hapus