I'm Asep Rudi Casmana: April 2016

WILUJEUNG SUMPING DINA SERATAN KANG ASEP


Senin, 25 April 2016

Gimana sih cara daftar ke kampus luar negeri?

Oleh Asep Rudi Casmana

Episode 10
Jalan terjal menuju beasiswa LPDP

Ini adalah dua episode terakhir mengenai tulisan Beasiswa LPDP sebelum bercerita mengenai suka cita kegiatan persiapan keberangkatan. Pada bagian ini, saya akan mengupas tuntas bagaimana cara mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari perguruan tinggi luar negeri. Bagi mereka yang mau mendaftarkan LPDP, teman-teman boleh mendaftar dengan melampirkan LoA atau tanpa LoA karena ini adalah opsional. Namun saya sendiri kemarin ketika mendaftarkan LPDP statusnya sudah mendapatkan LoA Unconditional dari University of Adelaide, Australia.
My future campus (The University of York)
Sebelum membahas lebih jauh mengenai bagaimana cara mendapatkan LoA, saya ingin menjelaskan dulu perbedaan LoA conditional dan LoA Unconditional. Mungkin sebagian dari netizen sudah paham mengenai kedua hal tersebut, jika ada yang baru mengetahuinya, berikut akan saya jabarkan. Jadi LoA conditional atau biasa kita kenal conditional offer merupakan jenis LoA yang menyatakan bahwa kita lulus bersyarat, sehingga ada beberapa berkas yang wajib dilengkapi sebelum kita masuk kuliah. Proses kegiatan belajar mengajar tidak dapat dilaksanakan sebelum status conditional offer nya berubah menjadi unconditional offer. Sepengalaman saya, biasanya yang mendapatkan LoA conditional itu adalah mereka yang belum mencantumkan sertifikat bahasa Inggris yaitu IELTS. Hal ini telah membuktikan bahwa secara akademik mereka sudah diterima dan memenuhi persyaratan kampus, namun secara bahasa mereka belum diterima. Sedangkan tipe yang kedua yaitu LoA Unconditional atau Unconditional Offer atau Full offer merupakan surat pernyataan bahwa kita sudah resmi diterima secara penuh. Bersyukurlah bagi mereka yang sudah mendapatkan full offer dari perguruan tinggi luar negeri.

Jika teman-teman sudah mendapatkan LoA full offer dari Perguruan Tinggi Luar Negeri, maka persyaratan IELTS 6.5, TOEFL 550, atau IPK akan hilang, karena sudah tergantikan oleh LoA tersebut. Karena ada beberapa kampus yang memang mensyaratkan IELTS nya di bawah 6.5. Seperti misalnya Mahidol University (Thailand) yang hanya memnita nilai IELTS 4.5 untuk beberapa jurusan ataupun Seoul National University (Korea) yang hanya meminta 5.5 untuk beberapa jurusan tertentu. Artinya dengan nilai IELTS seperti itu, teman-teman sudah bisa mendaftarkan LPDP apabila sudah mendapatkan Full Offer karena kedua kampus tersebut masuk dalam List kampus tujuan LPDP. Saya saja kemarin mendapatkan LoA dari University of Adelaide, Australia yang hanya mensyaratkan IELTS 6.0 namun Alhamdulillah lulus LPDP. Namun sekarang IELTS saya sudah di-upgrade dan berencana mau pindah kampus ke United Kingdom.
Bonus belajar IELTS (tau urban city of London)
Sebelum mendaftarkan ke perguruan tinggi, ada baiknya kita mempersiapkan beberapa berkas yang akan diunggah ke kampusnya. Yang pertam dan paling utama adalah Ijazah dan transkrip akademik, kebanyakan Ijazah dan transkrip dari beberapa universitas di Indonesia ditulis dalam satu bahasa seperti dari kampus saya. Sehingga kita perlu menerjemahkan ijazah tersebut kedalam bahasa Inggirs, tempat terjemahannya bisa di kampusnya sendiri melalui biro administrasi akademik ataupun melalui penerjemah tersumpah. Lampirkan dua-duanya (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris) untuk mendaftarkan ke perguran tinggi. Namun jika ternyata sudah bilingual language, ya tidak perlu diterjemahkan lagi.

Persyaratan yang kedua adalah personal statement. Ini adalah yang paling penting, karena disini kita akan menuliskan alasan mengapa memilih perguruan tinggi dan jurusan tersebut serta ekspektasi kita apa selama kuliah disana. Untuk menulis personal statement ini kurang lebih 500 hingga 700 kata sudah cukup. Tulislah dengan gaya bahasa yang baik dan berdasarkan pengalaman sendiri. Untuk yang mau mendaftar ke Australia, beberapa perguruan tinggi Aussie tidak membutuhkan personal statement.
York adalah kota tua di UK, sama seperti kerajaan Roma. Mau?
Persyaratan berikutnya adalah surat rekomendasi. Mengenai surat ini, sebetulnya tidak ada format khusus atau template khusus yang perlu dibuat. Silahkan teman-teman meminta kepada dosen untuk menuliskan alasan mengapa merekomendasikan untuk studi ke Luar Negeri. Boleh ditulis mengenai proses belajar mengajar selama S1, pengalaman organisasi, prestasi dan yang lainnya sehingga teman-teman layak untuk direkomendasikan untuk studi S2 di luar negeri. Mengenai perekomendasi, tidak harus professor, namun cukup dosen yang kenal akrab dan mengetahui kepribadian kita, meskipun pendidikan terakhir beliau masih S2. Sayapun kemarin direkomendasikan bukan dari professor, namun Alhamdulillah diterima di perguruan tinggi tersebut. Kemudian ada beberapa perguruan tinggi yang meminta dikirim langsung oleh dosennya, sehingga pada web pendaftaran, mereka hanya meminta email dosen, kemudian kampus akan mengirimkan email langsung ke dosen, lalu dosen yang menulisnya.

Persyaratan berikutnya adalah curriculum vitae. CV juga merupakan salahsatu dokumen yang penting dalam proses pendaftaran, karena dengan prestasi dan penghargaan yang telah kita peroleh selama S1 akan menjadi pertimbangan utama bagi perguruan tinggi tujuan. Tuliskan pengalaman organisasi dan pengalaman kerja jika ada pada CV anda sebelum mendaftarkan S2.

Berikutnya adalah persyaratan Bahasa Inggris. Dalam hal ini, beberapa perguruan tinggi di United Kingdom hanya mensyaratkan IELTS. Nilai yang diminta juga bervariasi, biasanya secara umum untuk persyaratan magister adalah 6.5 dan tidak ada yang kurang dari 6.0 untuk setiap band nya (listening, reading, writing dan speaking). Sehingga ayo dipersiapkan dengan baik persyaratan bahasa inggrisnya. Bagi mereka yang mau ke Luar Negeri, mulai sekarang ayo belajar dan kenalan dengan yang namanya IELTS. Kalau pada waktu mendaftar tidak melampirkan IELTS, maka jenis LoA yang akan diperoleh adalah conditional offer atau lulus bersyarat.

Syarat yang lain yang perlu dipenuhi adalah Passport. Ya ini merupakan sebuah dokumen wajib yang harus dilampirkan, bagi yang belum memiliki passport, maka segera untuk ke imigrasi membuat paspor yang baru.

Baiklah, sudah paham kan mengenai perbedaan kedua jenis LoA? Juga sudah paham kan mengenai persyaratan apa saja yang harus dipersiapkan? Sekarang kita meluncur kepada bagaimana cara mendapatkan LoA.
Senang banget ya bisa kaya mereka
Cara mendapatkan LoA dapat dilakukan melalui dua jalan, pertama melalui agen perguruan tinggi dan kedua mendaftarkan langsung melalui websitenya. Untuk mendaftarkan ke agen, caranya teman-teman cukup mengirimkan aplikasi berkas yang tadi sudah saya sebutkan kea gen, lalu agen akan memprosesnya. Bagi mereka yang tertarik untuk studi di United Kingdom, bisa melalui IBEC Jakarta, Jack Study abroad atau bagi mereka yang mau studi ke Australia bisa menghubungi AUG Study, IDP Australia atau Ed-link connect. Mereka akan sangat senang menerima berkas pendaftaran. Prosesnya akan membutuhkan waktu sektitar dua minggu hingga satu bulan. Jadi mohon bersabar saja. Langkah yang kedua adalah mendaftarkan diri ke websitenya langsung, menurut saya ini adalah cara yang paling praktis. Karena kita tinggal mengupload sendiri melalui websitenya, selain itu kita juga bisa tau bagaimana status pendaftaran kita. Caranya silahkan mencari link “apply” di website perguruan tinggi, selanjutnya lakukan untuk pengisian biodata dan upload dokumen yang dibutuhkan.

Ada beberapa perguruan tinggi yang membutuhkan registration fee, dan jumlahnya juga bervariasi mulai dari 500rb hingga 1.5 juta. Jika memang sudah fix perguruan tinggi yang akan dituju adalah kampus itu, maka silahkan langsung saja, namun jika memang masih ada pertimbangan yang lain, cari yang gratis saja. Hehe

UK oh UK
Cukup sekian dulu penjelasan mengenai how to obtain LoA-ya, selanjutnya jika teman-teman pembaca blog ini membutuhkan contoh personal statement, CV, surat rekomendasi dan yang lainnya, saya akan berikan. Silahkan mengirimkan email ke saya di aseprudi83@gmail.com . Namun, saya sangat memohon kepada pengirim email untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu seperti nama, jurusan, angkatan, universitas pada saat s1 serta tujuan kampus dan jurusan S2nya. Kemudian berikan sedikit penjelasan tentang pengalaman selama kuliah S1, tujuannya supaya lebih akrab. kemudian juga sampaikan apa yang dibutuhkan. Email yang akan saya balas yaitu yang perkenalannya jelas.
Semoga bermanfaat.

Terimakasih.







Baca tulisan ini dulu sebelum seleksi substansi LPDP

Oleh Asep Rudi Casmana
Episode 9
Jalan terjal menuju beasiswa LPDP

Seleksi substansi merupakan komponen terpenting setelah kita dinyatakan lolos beasiswa LPDP. Pada bagian ini, seluruh kandidat yang telah dinyatakan lolos dalam seleksi administrasi akan dikumpulkan pada sebuah tempat untuk dilakukan seleksi substansi. Biasanya tempat untuk seleksi ini dilaksanakan di kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Medan, Surabaya, Makassar dan kota-kota yang lainnya. Saya sendiri kemarin memilih untuk seleksi di Kota Jakarta yang tempatnya di STAN Bintaro, alasan saya memilih disini karena lokasinya dekat dengan kampus Universitas Negeri Jakarta. Ada tiga komponen utama yang akan diujikan pada seleksi ini, pertama adalah seleksi wawancara, on the spot writing dan LGD (leaderless group discussion).
1 calon awardee dan 3 orang pewawancara
Sebelum mengikuti seleksi substansi ini, saya benar-benar menganjurkan kepada seluruh peserta yang dinyatakan lolos administrasi untuk mempersiapkan dengan baik. Saya sendiri setelah dinyatakan lolos pada tanggal 2 Februari, langsung mempersiapkan segala-galanya selama kurang lebih 3 minggu. Pada waktu itu, karena ada kawan di Yogyakarta, saya langsung meluncur kost di Jogja hingga semuanya beres.

Pertama adalah seleksi wawancara. Menurut saya, ini adalah komponen yang paling penting yang benar-benar perlu dipersiapkan bagi calon penerima awardee. Langkah yang paling utama adalah membaca kembali isi essay yang sudah pernah ditulis, jangan sampai apa yang ditanya pada saat wawancara, tidak sesuai dengan apa yang ditulis di essay, karena ini akan menjadi sangat fatal. Jika teman-teman memilih untuk studi di Luar Negeri, maka seleksi wawancara ini akan dilaksanakan dalam bahasa Inggris.

Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum mengikuti wawancara ini, karena secara umum saya menyimpulkan bahwa pertanyaan itu terbagi menjadi tiga kelompok besar. Yang pertama adalah pengetahuan seputar kampus. Bagi yang memilih studi luar negeri, ayo di breakdown university tujuannya hingga benar-benar paham. Mulai sekarang, dicari tahu dan dihafalkan apa saja mata kuliah per term nya dan berapa SKS, siapa saja nama dosen pengampu per mata kuliahnya, bagaimana system penilaiannya? (kalau di Indonesia, kita menggunakan A B C D E, bagaimana di luar negeri?), berapa uang SPP per tahunnya, apa saja tugas-tugas per mata kuliahnya?, syarat kelulusannya minimal harus menulis berapa artikel?, setiap pertemuan membahas apa saja?, dan yang lainnya. Selain itu juga terkadang ada pewawancara yang menanyakan bagaimana cara membuat visa negara tujuan, bagaimana transportasi dari Bandara ke kampus, dan sebagainya. Itu adalah pertanyaan-pertanyaan yang sangat simple dan sebenarnya sudah tersedia dalam website. Jika kita tidak mengetahui hal-hal sepele mengenai itu, berarti kita belum siap untuk studi ke luar negeri. Sebagai sebuah gambaran bahwa salah satu kawan saya yang tidak lolos adalah karena dia tidak mengetahui berapa jumlah SPP yang harus dibayarkan ke perguruan tinggi tersebut.

Berikutnya adalah menghubungi professor. Biasanya, pewawancara menanyakan apakah anda sudah menghubungi professor? Ada baiknya jika kita sudah berkomunikasi dengan professor. Tentunya hal ini tidak dapat dilakukan dalam waktu satu minggu, karena terkadang ada professor yang menjawab sangat lama. Pengalam saya, dosen itu membalas seminggu sekali saking sibuknya. Oleh sebab itu perlu mulai dari sekarang menghubungi professor. Oia, menghubungi professor disini bukan kenalan ya, namun mendiskusikan mengnai rencana thesis kita. Silahkan mulai ditanyakan apakah thesis yang berjudul xxx dapat diteliti di negara dan kampus tujuan? Serta kalau bisa dosen tersebut menjadi pembimbingnya. Tentu saja sebelum menghubungi dosen, kita perlu mengetahui latar belakangnya dia dengan cara mencari artikel atau jurnal ilmiah yang pernah dia publikasikan. Jika ternyata jurnalnya sama dengan apa yang mau kita teliti, maka diskusi akan sangat mudah sehingga teman-teman akan sukses dalam berkomunikasinya. Pengalaman saya, ada kurang lebih empat sampai lima kali saya komunikasi dengan professor. Setelah itu, jangan lupa bukti emainya di print dan dibawa pada saat wawancara. Nanti jika ditanya oleh pewawancara, langsung berikan bukti korenspondensi ini.

Setelah itu adalah mengenai penelitian dan kontribusi ke depan. Pada episode sebelumnya saya menulis bahwa jangan sampai jawaban kita terkesan untuk memperkaya diri sendiri, namun kita harus menjawab secara diplomatis dan memberikan kontribusi untuk Indonesia. Pertanyaan pertama saya pada saat wawancara adalah “mengapa anda ingin melanjutkan studi S2 di Luar negeri?”. Berikan jawaban bahwa karena saya ingin meberikan kontribusi bagi Indonesia. Kemarin saya menjawab bahwa saya ingin berkontribusi di bidang pendidikan, penelitian saya mengenai implementasi pendidikan seks di Indonesia khususnya di SMP dan SMA, (lalu saya sebutkan data dan fakta serta permasalahan terkait kenalakan remaja) sehingga saya ingin memberikan sebuah solusi berupa pendidikan seks (ini adalah rencana thesis saya nanti). Jika penelitian kita sudah mantap, maka ini akan menjadi alasan utama mengapa studi di luar negeri. Misalnya ketika ditanya “mengapa kamu memilih di University of Adelaide? Mengapa tidak di ANU atau Monash yang rankingnya lebih baik?” lagi-lagi penelitian menjadi alasannya. Kita bisa menjawab karena saya sudah menghubungi dosen yang benar benar ahli di bidang ini, meskipun Adelaide rankingnya lebih rendah, namun saya membutuhkan professor yang ahli. Dan professor itu adanya mengajar di University of Adelaide. Pertanyaan berikutnya yang bisa dijawab dengan penelitian “Ngapain kamu jurusan PPKn lanjut ke luar negeri? Di Indonesia saja ya” nah disini, alasan kuat saya adalah lokasi penelitian. Saya katakana bahwa professor saya merekomendasikan untuk meneliti di sekolah XXX, sehingga saya harus studi di University of Adelaide. Serta pertanyaan-pertanyaan yang lainnya. Sehingga perlu adanya persiapan.
jangan sampai seperti ini
Kelompok pertanyaan terakhir adalah seputar kehidupan pribadi yang ditanyakan oleh psikolog. Dia menanyakan bahwa apakah orang tua mendukung, kapan akan menikah, dan yang lainnya. Kalau bagian ini, jawabannya sesuai dengan pengalaman masing-masing. Terakhir, sebelum wawancara ada baiknya teman-teman membuat prediksi pertanyaan dan jawaban. Menurut saya hal ini sangat penting. Kemarin saya membuat 25 prediksi pertanyaan, dan 80 persen dari prediksi itu keluar pada saat seleksi wawancara. Pertanyaan-pertanyaan prediksi tersebut saya kumpulkan dari setiap awardee, biasanya saya paling suka menanyakan kepada seseorang yang sudah wawancara apa saja yang ditanyakan. Setelah itu saya tulis ulang dan membuat prediksi jawaban. Jika ada kawan seperjuangan, coba latihan Tanya jawab dengan dia, karena hal inilah yang akan mempermudah dan mengurangi rasa gugup ketika wawancara. Usahakan pewawancara mendapatkan sebuah jawaban yang tidak dapat diperpanjang dan dipojokan. Salah satu indikator bahwa pewawancara merasa puas dengan jawaban kita yaitu dia langsung berpindah dari topik pertanyaan yang satu ke yang lainnya tanpa memperpanjang pembicaraan.

Setelah wawancara, yang akan para calon awardee hadapi adalah on the spot essay. Sekali lagi mulai tahun 2016, seleksi ini akan dilaksanakan dalam bahasa inggris. Topik yang diberikan yaitu isu-isu yang saat ini sedang menjadi headline dalam media masa. Misalnya pada bulan februari 2016, sedang ada kasus teroris di jalan MH Thamrin Jakarta, kebetulan topic itulah yang saya peroleh. Sepengalaman saya, ketika masuk kedalam ruangan essay, nanti tim pengawas akan memberikan satu lembar pertanyaan dan satu lembar jawaban. Pada lembar pertanyaan, akan disediakan dua buah pilihan topic. Pada saat itu, pilihannya adalah kebijakan plastic berbayar dan teroris. Namun karena saya merasa lebih paham menganai teroris, sehingga langsung saya memilih topic ini. Dalam soal, terlihat bahwa sumber topic diambil dari Koran Jakarta Post, sehingga saya sangat menyarankan kepada para calon awardee untuk terus update Jakarta post. Hal-hal yang harus dipersiapkan dalam topic ini adalah membaca dan menulis. Kemarin saya update dari majalah tempo, setelah membaca, langsung saya tulis kembali dalam bahasa inggris dengan format IELTS Writing task 2. Untuk memperkaya topic, usahakan dalam satu hari kita bisa membaca dan menulis tiga sampai lima artikel. Sehingga harapannya kita mendapatkan soal pada saat menulis yaitu topic yang pernah dicoba.

Seleksi substansi yang terakhir adalah LGD (Leaderless Group Discussion). Disini para calon awardee akan dibentuk menjadi sebuah kelompok yang terdiri dari 10 hingga 15 orang, kebetulan kelompok saya hanya terdiri dari sembilan orang saja. Setelah dibagi kelompok, tim psikolog akan memberikan sebuah topic (pada waktu itu saya mendapatkan tentang Bela Negara) untuk dibicarakan dan didiskusikan. Diskusi akan dilaksanakan selama kurang lebih 40 menit. Dalam durasi tersebut, kita diberikan waktu lima menit untuk membaca isu yang akan didiskusikan. Setelah itu, diskusi akan dimulai dalam bahasa inggris. Dari beberapa sumber yang saya baca, seleksi LGD ini bukan melihat kadar intelektualitas kita, namun lebih kepada sikap dan bagaimana cara kita menghargai pendapat orang lain. Oleh sebab itu, kita tidak perlu dominan dalam hal ini, cukup memberikan perhatian kepada orang lain pada saat bicara serta menghargainya. Ketika kita menyampaikan ide, ada baiknya hal yang pertama disampaikan adalah mengucapkan sebuah bentuk apresiasi kepada beserta sebelumnya dengan mengatakan bahwa saya setuju, kemudian dilanjutkan dengan sedikit pemaparan serta ide yang akan kita sampaikan, terakhir jangan lupa memberikan kalimat yang intinya memberikan kesempatan kepada orang lain yang ingin melanjutkan menambahkan idenya. Berdasarkan pengalaman saya, kemarin saya berbicara kalau tidak salah hanya tiga kali saja. Sekali lagi, dalam seleksi ini lebih ditekankan kepada sikap dan bagaimana cara penyampaian kita pada saat berdiskusi.

Untuk urutan seleksi substansi ini tidak selalu berurutan mulai dari wawancara, Essay dan LGD, namun hal itu sudah ditentukan dan diatur oleh panitia.

Cukup sekian pemaparan mengenai seleksi substansi LPDP, saya berharap bahwa teman-teman dapat mempersiapkan segalanya dengan maksimal sebelum mengikuti seleksi substansi LPDP. Jika ada hal-hal yang kurang jelas, atau ada yang mauditanyakan, boleh kirim pesan melalui e-mail.

Terimakasih.

Minggu, 24 April 2016

Membuat essay beasiswa LPDP Luar Negeri

Oleh Asep Rudi Casmana
Episode 8
Jalan terjal menuju beasiswa LPDP

Masih setia kan untuk membaca tulisan Kang Asep? Well, setelah diskusi mengenai kehidupan di Pare dan bagaimana mendapatkan Band score tinggi dalam IELTS test, sekarang Kang Asep mau berbagi tips bagaimana cara menulis essay. Namun perlu diingat bahwa apa yang saya tulis adalah subyektif, tidak sepenuhnya benar. Ini hanya berdasarkan pengalaman dan referensi essay yang saya baca, kemudian diaplikasikan dan saya terapkan untuk dapat lolos LPDP. Sekali lagi, jangan menjadikan tulisan ini sebagai acuan utama dalam menulis essay.



Sebelum mendaftarkan beasiswa, esai merupakan sebuah komponen utama yang akan dinilai oleh tim pewawancara. Sejauh ini, saya sudah pernah mendaftarkan dua beasiswa yaitu Australian Awards Scholarship (AAS) dan Beasiswa LPDP. Aplikasi AAS saya bahkan tidak lolos seleksi administrasi, namun pada beasiswa LPDP saya dinyatakan lolos hingga menjadi awardee. Berdasarkan kedua pengalaman tersbut, saya mencoba mengevaluasi esai yang sudah saya tulis, dan hansilnya ada banyak perbedaan.

Sebelum menulis esai untuk aplikasi LPDP, saya sudah membaca banyak referensi dari internet serta saran dari teman-teman yang telah mendapatkan beasiswa. Berdasarkan hasil penelitian kecil-kecilan tersebut, ada sebuah persamaan dalam menulis esai, yaitu KONTRIBUSI dan FEEDBACK untuk Indonesia. Dalam sebuah artikel di Kompas, dituliskan bahwa kesalahan umum yang terjadi pada menulis esai yaitu mereka bercerita dan manfaatnya untuk dirinya sendiri. Padahal, pemberi beasiswa menginginkan bahwa apa yang dituliskan itu supaya bermanfaat untuk bangsa dan negara.

Sebagai sebuah contoh, pada esai pertama yang saya tuliskan untuk mendapatkan beasiswa AAS, saya menjawab motivasi utama untuk melanjutkan studi ilmu pendidikan adalah “karena jurusan ini lebih relevan dengan mata kuliah S1 saya”. Jika masih mempersiapkan jawaban itu? Maka bersiap-siaplah dengan ribuan pelamar yang lain. Makna dari yang pernah saya tulis pada esai itu hanya memperkaya diri sendiri, bukan berkontribusi untuk orang lain. Tulislah jawaban-jawaban yang unik yang memang itu dapat bermanfaat bagi Indonesia.

Ada tiga esai yang perlu ditulis ketika mendaftar beasiswa LPDP. Yang pertama adalah kesuksesan terbesar dalam hidupku. Pada bagian ini, silahkan deskripsikan perjuangan-perjuangan teman-teman semuanya ketika memperoleh sebuah prestasi, atau apapun itu. Misalnya, ketika semester empat pernah menjabat sebagai seorang ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan atau ketua BEM Fakultas, nah silahkan dijelaskan dari mulai pendaftaran hingga benar-benar terpilihnya menjadi ketua organisasi. Boleh juga dideskripsikan hal terpahit ketika ditengah-tengah perjuangan untuk mencapainya, karena hal itu akan membuat pewawancara tertarik untuk dibahas. Jika kita memiliki pengalaman-pengalaman unik seperti itu, pewawancara akan penasaran dan akhirnya pada saat wawancara kita akan mudah menjawabnya. Dalam menulis esay ini, boleh menyebutkan beberapa pencapaian, namun jangan lupa maksimal hanya 700 kata. Manfaatkan jumlah kata tersebut dengan maksimal sehingga pewawancara memahaminya. Jangan lupa diakhir paragrap dituliskan sebuah kata yang dapat meberikan kontribusi untuk Indonesia, misalnya setelah saya menjadi ketua BEM Fakultas, saya dapat memberikan dampak positif dan perubahan untuk kemajuan organisasi serta dapat menginspirasi mahasiswa serta adik-adik kelas yang lainnya. Intinya, ayo ditulis dengan bahasa yang diplomatis bahwa atas pencapaian itu, kita dapat memberikan efek yang besar untuk lingkungan sekitar.

Esai berikutnya adalah kontribusi untuk Indonesia yang sudah, sedang dan akan dilakukan. Ini sudah jelas ya, bahwa kita perlu membuat sesuatu yang konkrit yang sudah pernah kita lakukan. Bekerja di sebuah perusahaan atau institusi juga merupakan sebuah kontribusi. Misalnya, saya menulis kontribusi yang dulu adalah pernah mengajar sebagai guru PKn di SMA Labschool Cibubur. Disana saya mencoba untuk menyampaikan materi-materi pembelajaran untuk para siswa hingga dia pandai. Berikutnya kontribusi saat ini yang sedang dikerjakan. Pada bagian ini, teman-teman silahkan mendeskripsikan aktivitas saat ini. Misalnya jika sedang bekerja di Bank, maka disampaikan bahwa saya berkontribusi untuk melayani para nasabah yang ingin melakukan transaksi keuangan, atau yang lainnya. Itu juga merupakan sebuah kontribusi untuk masyarakat Indonesia. Berikutnya adalah kontribusi yang akan dilakukan, nah kalau ini silahkan ditulis apa yang akan dilakukan pada saat kuliah dan pasca kuliah. Ini yang menjadi point utama dalam menulis essay. Jangan asal-asalan ketika menulis bagian kontribusi yang akan dilakukan, karena biasanya pewawancara menanyakan secara detail. Jika memang teman teman ingin menulis bahwa kedepan ingin menjadi dosen, maka tuliskan akan mengajar menjadi dosen di universitas mana? Atau mau bekerja di lembaga apa? Harus detail, ya memang harus detail. Kalau tidak begitu, nasibnya akan sama seperti aplikasi AAS saya, yaitu gagal dalam proses administrasi.

Terakhir adalah esay mengenai rencana studi. Ini merupakan esay yang sangat penting, hati-hati dalam menulis esai rencana studi. Tuliskan deskripsi secara lengkap dan jelas. Berdasarkan panduan penulisan beasiswa LPDP, ada beberapa hal yang perlu ditulis dalam rencana studi ini. Diantaranya adalah alasan mengapa studi di universitas dan negara tersebut, mata kuliah serta jumlah SKS yang akan diambil, rencana judul penelitian dan aktivitas yang akan dilakukan selama perkuliahan. Judul penelitian sangatlah penting, karena itu yang kemarin dibedah oleh pewawancara, mereka ingin mengetahui keseriusan kita dalam belajar. Bagi teman-teman yang belum memiliki judul penelitian, silahkan dipikirkan terlebih dahulu sebelum menulis esai. Kemudian pada saat menulis mata kuliah dan jumlah SKS, disarankan untuk benar-benar hafal karena pada saat wawancara hal ini justru sangat esensial.

Terimakasih.

Sabtu, 23 April 2016

Kiat Sukses Speaking Band 7 versi Kang Asep

Oleh Asep Rudi Casmana
Episode 7
Jalan terjal menuju beasiswa LPDP

Sekarang tiba saatnya pada bagian pembahasan mengenai speaking IELTS. Saya tidak pernah bosan untuk mengatakan bahwa IELTS itu tidak ada short cut nya. Jangan sekali-kali menanyakan kepada orang lain bagaimana tips mendapatkan nilai speaking tinggi, tanpa kita membiasakan diri untuk berbicara. Dengan tekad yang kuat dan komitmen yang tinggi, saya sangat yakin bahwa speaking IELTS akan diperoleh dengan nilai yang sangat tinggi.

Saya paling senang belajar dari kehidupan orang. Ketika pertama kali ketemu orang baru, saya selalu bertanya “kamu sudah pernah pergi ke negara mana saja?” atau apapun itu yang sifatnya berhubungan dengan kemampuan berbicara bahasa inggris. Tanpa belajar IELTS, orang yang sudah terbiasa dengan lingkungan berhahasa inggris setiap harinya, mereka akan mendapatkan nilai IELTS yang tinggi.

Pada bagian ini, saya akan berbagi pengalaman untuk mendapatkan nilai yang tinggi dalam speaking IELTS. Nilai yang peroleh adalah 7.0, saya juga tidak tahu mengapa examiner memberikan nilai sebegitu tingginya kepada saya. Padahal tutor saya selalu bilang bahwa bahasa inggris saya adalah sundanese English, dimana ketika saya berbicara bahasa inggris, pasti ada logat sundanya. (coba dibayangkan). Hehe. Padahal waktu ujian, saya mendapatkan urutan terakhir pada saat maghrib. Saya masih ingat, setelah keluar dari ruang penguji, tiba-tiba adzan maghrib berkumandang. Saya juga masih ingat ketika ujian, penguji sudah terlihat sangat lelah dengan wajah menunduk. Namun saya tetap terus semangat supaya mendapat nilai yang tinggi. Asumsi orang-orang bahwa yang mendapatkan ujian speaking jadwal sore selalu mendapatkan nilai rendah, itu TIDAK. Mari kita positive thinking saja kawan.

Selama kurang lebih satu tahun di pare, saya sangat bersyukur memiliki kawan seperjalanan yang memiliki sama-sama satu tujuan untuk berjuang mencapai nilai tinggi hingga kuliah ke luar negeri. Sehingga saya tidak pernah berbicara dalam bahasa Indonesia dengan dia, kami memiliki komitmen untuk terus berbicara dengan menggunakan bahasa inggirs. Jika teman-teman sedang belajar di pare atau dimanapun itu, lakukanlah hal ini karena kalau kita hanya speaking di kelas saja, yakinlah kemampuan itu tidak akan mengingat. Ganti canda tawa dan cerita sedih anda dengan menggunakan bahasa inggris, memang awalnya sangat susah, namun ketika sudah terbiasa, saya sudah merasakan kalau itu sangat mudah. Kalau belajar di English Studio Pare, jika kita ketahuan beberapa kali speak bahasa, tutornya langsung mengeluarkan dari kelas untuk tidak dapat ikut pertemuan satu hari. Sangat kejam, namun itulah didikan pare. Tetapi hasilnyapun sangat memuaskan.
Setelah terbiasa dengan berbicara sehari-hari, mulailah dengan latihan speaking IELTS. Sekali lagi kalau speaking kita membutuhkan partner. Kita meminta teman untuk memberikan pertanyaan, lalu dijawab. Untuk mempermudah evaluasi, gunakanlah alat bantu seperti rekaman. Saya sangat menyarankan kepada teman-teman untuk merekam dengan menggunakan video, karena dengan begitu selain kita dapat mengoreksi pronunciation-nya, kita juga tahu ekspresi wajah kita. Dari situ kita dapat melihat, bagaimana cara kita menjawab. Lakukan hal ini terus menerus hingga kita merasa bahwa speakingnya sudah lancer.

Langkah berikutnya adalah meniru. Ada banyak contoh di youtube bagaimana cara menjawab speaking IELTS. Saya sangat menyarankan untuk melihat contoh dari British Council. Perhatikan cara dia menjawab, vocabularies yang digunakan, serta ekspresi wajahnya. Jangan bosan-bosan untuk memperhatikan dan meilihat contoh, karena inilah yang akan membawa kita pada keberhasilan dalam ujian IELTS.

Selamat mencoba.

berikut ini cara saya berlatih selama di pare:




 Ini contoh dari Youtube

Video ini diambil sebelum saya ujian speaking IELTS task 1. Ini sebagai bentuk latihan saya selama di English Studio, Pare

Kiat Sukses Writing IELTS

Oleh Asep Rudi Casmana

Episode 6
Jalan terjal menuju beasiswa LPDP

Pada bagian ini, kita akan melanjutkan bagaimana untuk mendapatkan nilai tinggi pada writing IELTS. Disini saya tidak akan membahas mengenai teknis secara detail yang harus ditulis dari writing IELTS, namun saya akan berbagi pengalaman secara umum untuk siapa saja yang mau belajar menulis, karena pada dasarnya apapun itu kemampuannya, kalau bahasa itu perlu adanya sebuah pembiasaan dan konsistensi.

Nilai writing saya juga tidak terlalu tinggi, namun saya bersyukur bisa memperoleh 6.5. Oleh sebab itu, saya ingin mengajak kepada para pembaca blog ini untuk memulai menulis dalam bahasa Inggris.

Sekali lagi saya katakan kepada siapa saja yang mulai menemukan blog ini, ayo mulai menulis dalam bahasa inggris setiap hari. Jangan takut karena salah penulisan grammar atau tata bahasanya, selama kita menulis setiap hari, setidaknya kita dapat meningkatkan kecepatan untuk menulis. Memang pada awalnya sangat susah, bahkan sangat kaku. Ya, memang wajar karena baru pertama kali. Atau bahkan teman-teman malas untuk menulis? Ya sudah, jangan belajar IELTS kalau begitu.

Jika teman-teman kesulitan dalam menemukan topik apa yang akan ditulis, ayo kita menulis saja topik-topik writing IELTS task 1 dan task 2 setiap hari. Pada tulisan sebelumnya mengenai listening dan reading, saya juga mengajak teman-teman untuk menulis dan merangkum dari apa yang sudah didengarkan dan dibaca. Sehingga, setelah membaca dan mendengarkan, langsung ditulis. Maka secara tidak langsung hal itu akan meningkatkan tiga kemampuan tersebut secara langsung.

Saya sangat menyarankan kepada semuanya untuk memiliki buku khusus writing, yaitu buku yang besar atau buku catatan apapun itu. Buku ini perlu teman-teman gunakan untuk membiasakan diri menulis selama setiap hari. Sedikit berbagi pengalaman, selama di pare terhitung tanggal 1 Januari 2015 saya selalu menulis hingga buku catatan saya yang berisi 100 lembar habis, kemudian menambah buku catatan yang baru. Sekarang buku itu sudah menjadi sebuah bukti dari keberhasilan saya dalam mencapai nilai tinggi pada band Writing IELTS.
Buktu catatan pribadi IELTS
Untuk mempermudah, kita cukup untuk membaca contoh-contoh Writing IELTS dari internet. Ada banyak contoh dan tata cara penulisan, seperti yang paling mudah adalah IELTSAdvantage atau IELTS Buddy. Disana ada contoh tulisan IELTS writing task 1 dan task 2. Setelah kita membaca dan benar-benar paham, langkah berikutnya adalah menuliskan kembali dengan bahasa kita sendiri. Kita hanya mengambil ide tulisannya saja, hingga tulisan itu jadi.

Setelah selesai menulis, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh semuanya, yaitu meminta dikoreksi oleh orang lain. Bagi teman-teman yang sedang belajar pada sebuah lembaga kurusus, mintalah pada tutornya setiap hari untuk mengecek bahwa yang ditulis itu benar atau tidak. Karena terkadang, saya selalu berasumsi bahwa yang saya tulis sudah benar, namun menurut orang lain sebagai seorang reader tulisan itu kurang enak dibaca. Untuk teman-teman semuanya, kalau kita sudah terbiasa menulis, kita akan dapat merasakan bahwa tulisan orang baik atau buruk. Oleh sebab itu, ayo membiasakan menulis. Sedangkan jika sedang tidak kursus, mintalah kepada teman yang ahli dalam tata bahasa, misalnya mahasiswa sastra inggris untuk dapat memberikan timbal balik pada tulisan yang sudah kita buat.
Feedback dari tutor
Langkah berikutnya adalah melalui website. Ada beberapa laman yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan menulis kita, diataranya yang pertama adalah Essayforum. Mungkin sebagian dari teman-teman sudah pernah mendengar mengenai Essayforum ini, bagi yang belum, saya akan sedikit menjelaskan bagaimana cara meningkatkan kemampuan menulis melalui website ini. Essayforum merupakan sebuah website yang digunakan bagi siapa saja untuk mengunggah tulisan bahasa inggrisnya. Dalam forum ini, terdapat ribuan pengguna dari seluruh dunia, tidak hanya Indonesia. Tugas kita setelah mengunggah tulisan adalah memberikan komentar minimal dua. Setelah log in, kita diperbolehkan untuk mengunggah satu tulisan, namun setelah itu sebelum mengunggah, kita perlu memberikan dua komentar terlebih dahulu. Perlu diingat bahwa, ketika memberikan komentar, jangan hanya terdiri dari satu kalimat saja, apalagi hanya memberikan komentar mengenai tata bahasa. Etikanya, kita harus memberikan dan memperbaharui paragraph tersebut. Bagi yang belum pernah, silahkan mencoba.

Website yang lain yang dapat digunakan adalah wordcounttools. Ada yang pernah tau mengenai website ini sebelumnya? Kalau belum pernah, saya akan memberikan sedikit penjelasannya. Wordcounttools merupakan sebuah website yang dapat memberikan kemampuan tulisan dalam bahasa inggris, kemampuan yang diuji adalah seberapa dapat dibaca atau tidaknya tulisan kita atau readable-nya. Pada bagian atas website, akan memberikan nilai serta usia siswa di United Kingdom. Kalau readable level kita sudah mencapai college graduate, berarti tulisannya sudah layak dan sama seperti tulisan jurnal-jurnal internasional. Namun jika masih belum mencapai college graduate, kita dapat melihat usia nya berapa, segitulah tulisan kita. Jangan khawatir jika readable level tulisan kita masih pada usia 13-15, karena saya juga pernah pada posisi itu. Dengan konsistensi dan kesabaran dalam menulis, semuanya akan meningkat.

Baiklah, cukup hingga disini dulu sharing mengenai IELTS writingnya. Sekali lagi saya katakana bahwa tidak ada cara pintas untuk mendapatkan nilai menulis yang tinggi selain kita mulai membiasakan diri. Ayo, mulai menulis bahasa inggris dari sekarang.

Terimakasih.

Negara Islam atau Negara kebangsaan?

Oleh Asep Rudi Casmana

Pembicaraan mengenai konsep keneragaan Indonesia ini sering saya temui ketika diskusi dengan banyak orang. Ada yang mengatakan bahwa Negara Indonesia akan maju ketika merubah sistemnya menjadi negara islam, namun disisi lain ada juga yang mengatakan bahwa sistem negara kebangsaan adalah sesuatu yang sangat cocok melihat Indonesia ini merupakan sebuah negara multikultural. Dilihat dari sudut pandang warga negara Indonesia, saya sendiri setuju bahwa negara kesatuan merupakan sebuah sistem yang tepat untuk diterapkan di Indonesia.

Sebagai sebuah negara multibudaya, saya berharap bahwa semua warga negara Indonesia memahami akan hal ini. Perdebatan mengenai hal ini bukan hanya terjadi pada saat sekarang saja, namun jauh sebelum negara Indonesia ini merdeka, para pendahulu sudah mulai merumuskan dasar negara kesatuan republik Indonesia. Hal ini juga memiliki banyak pendapat yang sangat sulit untuk diputuskan.

Sebelum kita membicarakan lebih lanjut mengenai konsep kenegaraan, saya ingin membuka kembali lembaran-lembaran sejarah Indonesia pada periode sebelum kemerdekaan. Menurut Yudi Latif, sebelum Islam masuk ke Indonesia, negara ini sudah dihuni oleh orang-orang yang berkeyakinan Budhisme dan Hinduisme selama kurang lebih 17 abad yang dibawa oleh orang-orang India, kemudian setelah itu baru masuk Islam yang dibawa oleh orang-orang timur tengah selama kurang lebih 7 abad dan yang terakhir adalah agama Kristen. Setelah berkembangnya agama tersebut, pada tataran masyarakat lokal Indonesia, telah muncul bermacam-macam kepercayaan masyarakat seperti di daerah suku Baduy, Banten telah muncul kepercayaan yang namanya Sunda Wiwitan. Kemudian di wilayah Batak telah muncul agama Parmalim; agama Kaharingan di Kalimantan; agama Cigugur di wilayah Kuningan, Jawa Barat; agama Tolottang di Sulawesi Selatan; agama Naurus di pulau Seram di provinsi Maluku dan masih banyak kepercayaan-kepercayaan yang lainnya.

Jika mengacu kepada agama-agama yang ada di Indonesia, maka indikator agama akan sulit untuk dapat digunakan sebagai sebuah simbol kenegaraan karena mereka selalu berasumsi bahwa agama yang dipilih adalah yang paling benar meskupun itu berbeda-beda kepercayaan. Namun dari semua perbedaan itu, ada sebuah persamaan yang merupakan sebuah “kaidah emas” atau “golden rule”. Kaidah emas disini menyatakan secara kalimat negatifnya bahwa “janganlah engkau berbuat sesuatu kepada orang lain, yang engkau sendiri tidak ingin diperlakukan seperti itu!”, sedangkan dalam kalimat positifnya adalah “Cintailah sesamamu seperti engkau mencintai diri kamu sendiri”.

Hal itulah yang mengajarkan kepada kita semua sebagai warga negara Indonesia bahwa meskipun kita terdiri dari beberapa agama, namun kita dapat menjadi satu karena setiap agama memiliki golden rule yang sifatnya sama.

Kembali kepada perdebatan bahwa apakah negara islam atau negara kebangsaan yang cocok untuk system kenegaraan ini, kita perlu melihat perdebatan yang terjadi antara Ki Bagus Hadikoesoemo dan Soepomo pada tanggal 31 Mei 1945 dalam rangka merumuskan sebuah dasar negara Indonesia. Pada waktu itu Ki Bagus merupakan tokoh yang dengan keras mengatakan bahwa negara Indonesia adalah sebuah negara Islam dengan asumsi bahwa Islam mengajarkan pemerintahan yang adil dan menegakan keadilan; islam tidak bertentangan bahkan sangat sesuai dengan negara kesatuan republic Indoenesia. Secara pribadi, saya sangat setuju dengan pendapat Ki Bagus Hadikoesoemo ini, karena saya sendiri sebagai pemeluk agama Islam. Namun, saya juga sependapat dengan pendapatnya Soepomo yang benar-benar mendukung bahwa negara ini baiknya menggunakan system negara kebangsaan. Dia berpendapaat bahwa jika dasar negara ini memaksakan dengan system keislaman, maka yang terjadi adalah kita hanya mempersatukan diri kita sendiri dengan golongan terbesar, yaitu golongan islam. Hal ini akan menimbulkan seuah “minderheiden” yaitu sebuah keadaan dimana golongan agama-agama minoritas yang lain tidak dapat mempersatukannya.


Pernyataan “negara islam” sangat jauh dengan pernyataan “negara yang berdasarkan atas cita-cita leluhur orang islam”. Meskipun kita menggunakan sebuah system negara kebangsaan, namun beberapa sistem hukum islam dapat diadopsi dan diberlakukan di negara ini. Dengan menggunakan negara kesatuan, semua rakyat dari berbagai golongan dapat bersatu. Indonesia.

Kiat sukses meningkatkan listening dan reading IELTS dan TOEFL

Oleh Asep Rudi Casmana
Episode 5
Jalan terjal menuju beasiswa LPDP

Selamat malam semuanya
Bagaimana kabarnya malam ini? Saya ucapkan selamat malam karena keadaan pada saat saya menulis blog ini adalah malam hari. Saya berharap semua yang mengunjungi blog saya dapat mencapai target nilai bahasa inggrisnya, bahkan dapat melebihi dari apa yang saya peroleh. Amin,

Baiklah, pada bagian ini saya ingin membedah cara meningkatkan nilai bahasa inggris IELTS khususnya pada bagian listening dan reading. Kedua hal ini merupakan kemampuan yang tidak dapat diperoleh secara cepat, tidak dapat diraih secara tiba-tiba tanpa adanya sebuah kebiasaan. Well, saya ingin menulis banyak mengenai kedua skill ini, karena kedua skill itulah yang membuat saya lama belajar bahasa inggris di pare.

Saya katakana dengan tegas bahwa listening dan reading TIDAK dapat dipelajari di tempat kursus manapun. Mau semahal apapun tempat belajar, tidak dapat menjamin akan meningkatkan kemampuan listening dan reading seseorang tanpa adanya sebuah pembiasaan. Sehingga cara terbaik adalah dengan memulai membiasakan untuk mendengarkan dan membaca dari sekarang.

Saya baru saja memulai untuk mempelajari listening dan reading ketika pertama kali ke Pare, yaitu bulan desember 2014. Sebelumnya saya tidak suka nonton film barat, atau sekadar membaca Jakarta post. Namun ternyata hal itu merupakan sebuah keharusan, yang dapat membuat kedua skill itu menjadi mudah.
Jangan mau kalah sama bayi
Bagi mereka yang sedang kuliah S1 dan memiliki niat untuk melanjutkan studi S2 di luar negeri, ayo mulai dari sekarang nonton film barat tanpa subtitle atau minimalnya dengan subtitle bahasa inggris. Indikator utama dari keberhasilan dalam listening adalah kita dapat paham apa yang diceritakan di film tanpa menggunkan subtitle. Kalau kita sudah mulai enjoy dan nyaman nonton film atau video apapun itu tanpa teks, berarti kita akan sangat mudah dalam mempelajari IELTS atau TOEFL. Oleh sebab itu, ayo mulai dari sekarang, setelah membaca tulisan ini, saya benar-benar mengajak teman-teman untuk memulai nonton film atau video apapun itu dari youtube.

Begitupun halnya dengan kemampuan reading. Selama kuliah S1, saya tidak pernah membaca jurnal internasional, atau mendapatkan sumber referensi buku berbahasa Inggris. Sehingga saya merasa kesulitan dan kaget ketika melihat soal reading IELTS. Bagi teman-teman pembaca blog ini, ayo mulai sekarang membiasakan untuk membaca artikel apapun itu yang berbahasa inggris. Artikel yang paling mudah adalah Jakarta Post. Mulai sekarang agendakan setiap hari membaca dua atau tiga artikel. Indikator keberhasilannya adalah, kita dapat menyimpulkan apa yang kita baca dengan bahasa kita sendiri.

Adapun cara saya selama di pare untuk meningkatkan listening adalah sebagai berikut.
  •  Nonton film. Tiada hari tanpa film. Setiap hari saya selalu nonton film, hal ini saya lakukan karena saya sangat nyaman dengan film, apalagi Game of Thrones. Bagi movie lovers saya yakin kalian semua tahu tentang Game of Thrones. Saya tamatkan film ini selama delapan hari mulai dari setelah subuh hingga pukul 10 malam. Saya ulang hingga dua atau tiga kali per sesinya, sehingga saya benar-benar paham betul apa yang dikatakan dalam film tersebut.
  • VideoTEDIni adalah sebuah video presentasi. Isinga mengenai hasil penelitian-penelitian yang terbaik dan dipublikasikan melalui presentasi ini. Untuk meningkatkan kemampuan listening, saya mengajak para pembaca untuk menonton video ini setiap hari. Bagi para pemula, saya menyarankan untuk terus diulang hingga benar-benar paham apa maksud dari video tersebut. Setelah didengarkan dan paham, ayo dituliskan dan diketik dengan menggunakan bahasa sendiri kurang lebih 100-150 kata. Kemudian tulisan tersebut boleh diupload ke facebook atau ke blog pribadi. Lakukan hal ini setiap malam, sebelum tidur atau kapanpun itu.
  • Alternatif yang lain, teman-teman dapat menonton video apapun itu seperti Bing Bang Theory atau yang lainnya yang dapat membuat kita semua terbiasa dalam mendengarkan. Jangan sampai tidak mendengarkan dalam satu hari. Kalau saya selalu menempelkan headset saya kemanapun saya pergi selama di pare, karena hal ini lah yang benar-benar membantu saya meningkatkan listening.
  • Latihan soal listening
  • Ketika sudah terbiasa dengan mendengarkan video dan film, saya sangat yakin bahwa teman teman akan merasa lebih mudah ketika berlatih. Dalam latihan ini, diusahakan untuk benar-benar paham, mengapa jawabannya seperti itu. Mencoba untuk memahami sebelum melihat kunci jawaban adalah sangat penting. Saya sangat menyarankan untuk melajar dari Cambridge 10 yang asli ya, karena pola ujian terbaru saya benar-benar mirip dengan Cambridge 10.

Ayo membaca
Lakukan rutinitas listening itu selama minimal satu sampai dua bulan, saya sangat yakin bahwa kalian akan merasakan perubahan hal itu. Memang pada awalnya akan sangat kesulitan, namun ternyata lama-kelamaan hal itu akan sangat mudah.

Selanjutnya mengenai reading. Untuk meningkatkan kemampuan membaca, lagi-lagi tidak ada cara lain. Saya masih ingat sampai sekarang ketika ditegur oleh tutor saya di Pare. Dia mengatakan bahwa dalam reading IELTS, tidak ada tips dan trik, semuanya adalah pembiasaan. Oleh sebab itu, dengan metode yang sama, ayo mulai membaca artikel bahasa inggris, baik itu dari Jakarta post, BBC, Newscientist.com, National Geographic, Historytoday, atau yang lainnya. Setelah dibaca, ayo dicoba untuk dirangkum dengan menggunakan bahasa sendiri sebanyak 100-150 kata. Teman-teman semuanya harus memastikan bahwa tidak ada vocab yang terlewatkan, jangan sampai ada satu kosa katapun yang tidak tahu artinya. Untuk memastikan hal itu, ayo kembali diulang dan diulang. Dengan menerapkan metode ini selama kurang lebih dua bulan dan fokus tanpa ada hentinya, saya yakin kemampuan dan kebiasaan membacanya akan terbentuk. Selanjutnya, mari latihan untuk mengerjakan soal reading IELTS dari Cambridge 10. Saya sangat menyarankan sebelum melihat kunci jawaban, semuanya harus sudah paham dulu mengapa jawabannya seperti itu. Sehingga, ini akan melatih kita untuk menyelesaikan permasalahan reading IELTS.

Kurang lebih seperti itu yang saya lakukan untuk dapat meningkatkan nilai listening dan reading. Saya masih ingat ketika pertama kali kenalan sama IELTS, nilai benar saya hanya 6 dari 40 soal. Kemudian meingkat ke belasan, hingga akhirnya mencapai angka diatas 20. Tentunya hal itu membutuhkan proses mendengarkan dan membaca.

Semoga dapat membantu.