I'm Asep Rudi Casmana: Satu menit yang sangat berharga

WILUJEUNG SUMPING DINA SERATAN KANG ASEP


Sabtu, 15 Oktober 2016

Satu menit yang sangat berharga

Oleh Asep Rudi Casmana
Panorama Inggris

Episode 6

Waktu menunjukan pukul 07.30 AM di Inggris. Cuaca pagi ini lumayan sangat dingin karena weather forcaster menunjukan bahwa cuaca di luar adalah 8 drajat celcius. Aku langsung berbegas menuju dapur dan memasukan nasi yang sudah mateng kedalam box yang sudah aku bersihkan. Aku sendiri juga sudah rapih dengan jaket tebal berwarna hitam, celana jeans biru, kain syal cokelat untuk menghangatkan leher. Tak lupa sepatu kesayangan yang hanya satu-satunya aku pakai disini. Hari ini aku sangat senang karena akan pergi ke sebuah kota yang memiliki situs sejarah di Inggris, yaitu Lancaster Castle.
Setelah semuanya sudah siap masuk tas, aku menyadari bahwa kereta dari York ke Lancester akan berangkat pukul 08.40 AM, teman-teman pun sudah mengingatkan bahwa mereka semuanya sudah dalam perjalanan menuju York Train Station. Ku pikir, jarak dari rumah ke stasiun sangat dekat, dalam waktu 10 menit aku dapat sampai ke York Train Station, sehingga rencanaku ke stasiun akan berangkat pada pukul 08.15. Dengan hati yang sangat senang, aku lalu berjalan dengan santai menuju bus stop yang ada di Fulford Road, tepat di depan rumah.
Hati ini mulai panic ketika melihat tidak ada bus yang akan menuju stasiun. Pilihannya hanya satu, aku naik Selbi Bus yang sama-sama menuju city center namun aku harus jalan kaki sedikit. Namun itu pun aku harus menunggu dulu selama tujuh menit. Dan ternyata benar, bis datang tepat waktu sesuai dengan prediksi bahwa 7 menit bis akan sampai di tempat aku menunggu.
Selama dalam bis, aku sangat panic karena takut ketinggalan kereta. Begitu bis sampai di city center, aku langsung bergegas lari secepat-cepatnya menuju train station. Aku hanya memiliki waktu sekitar 8 menit untuk dapat sampai ke Train Station. Tanpa memikirkan apa apa lagi, aku lari sekencang-kencangnya. Rasa bahagia untuk dapat menikmati keindahan Lancaster Castle pun agak sedikit memudar.
Hati kembali senang ketika gedung stasiun sudah terlihat. Tiba-tiba temanku nelphon bahwa keretanya ada di Platform 4. Kembali aku terus berlari hingga jantung ini terus berdegup kencang.
Tepat pukul 08.41, kereta di Platform 4 sudah tidak ada. Bahkan batang ekornya pun sudah tidak terlihat, kini Platform 4 hanya tinggal feron saja. Ku pikir, aku akan sampai di kereta sebelum pukul 08.40 namun ternyata aku terlambat satu menit. Karena aku sangat lelah berlari, aku langsung duduk sebentar lalu kembali pulang ke rumah.
Liat itu keretanya udah pergi
Inggris memang Negara yang sangat menjunjung tinggi tepat waktu. Aku masih ingat ketika pre-departure di Hotel Intercontinental di Jakarta sebelum berangkat ke York, salah satu international officernya pernah bilang “Please, Please, be on time. British people never give any excuse for people coming late even just one minute” dan itu ternyata benar, aku merasakan sendiri sekarang bahwa mereka sangat-sangat menjunjung tinggi yang namanya tepat waktu. Menskipun hanya satu jam.
Semenjak terbang dari Jakarta menuju Manchester, aku sudah canangkan dalam diri ini bahwa aku tidak akan terlambat. Dari rumah aku sudah bertekad dalam diri ini bahwa, setiap aktivitas perkuliahan, minimal 30 menit sebelum belajar dimulai, aku sudah di kelas. Namun sayangnya implementasi itu baru di dalam dunia perkuliahan saja.
Biasanya, aku selalu jadi orang pertama atau kedua yang datang ke kelas. Ketika perkuliahan dimulai pukul 09.00 AM di pagi hari, aku sudah siap berada di kelas dari pukul 08.30 AM dan langsung mendapatkan kursi belajar paling depan. Hal itu terus aku lakukan setiap hari hingga saat ini. Dari rumah, pukul 08.00 AM semuanya sudah siap dan aku sangat bersemangat untuk menerima materi dari dosen.
Namun ternyata aku perlu belajar lagi dari waktu. Aku harus meningkatkan kapasitas diri ini supaya tidak terlambat dalam hal apapun. 30 menit sebelum aktivitas dimulai itu sangat nyaman dan cocok untuk dapat diterapkan dalam segala hal, termasuk untuk hal-hal yang sangat krusial seperti keberangkatan kereta dan perkuliahan ini.
Ini stasiunnya sangat cantik
“Time is money”
Ya ungkapan itu sangat cocok dengan apa yang sudah aku lakukan hari ini. Gara-gara satu menit, uang ku sudah hilang banyak dan tidak dapat kembali lagi. Namun pada dasarnya setiap kesalahan itu pasti ada hikmahnya. Ini adalah pengalaman buruk aku di Inggris. Aku menyadari bahwa ini adalah bagian dari ujian tuhan supaya qualitas hidupku meningkat dan tidak terlambat lagi dalam setgala hal.
Tiba-tiba aku teringat ungkapan salah satu dosen di UNJ, ia pernah mengatakan bahwa aku lebih baik datang 1 jam lebih awal daripada datang terlambat satu menit. Ya itu memang sangat benar, aku merasakan betapa ruginya satu menit gara-gara terlambat.
Ini Platform 9 3/4 alias tempatnya menuju ke Hogward
“Mungkin Allah punya rencana lain untuk aku hari ini”
Meskipun aku tidak dapat menikmati keindahan dan belajar dari sejarah Lancaster Castle, tapi aku menyadari bahwa hari ini ada hal-lain yang harus aku lakukan. Dan itu memang benar. Semoga pengalaman buruk aku ini tidak dapat terulangi lagi, dan teman-teman yang membaca web ini dapat mengambil hikmah dari satu menit yang sangat berharga ini.
Happy weekend, jangan lupa bahagia hari ini.

“Cheers”


Mirip sama Harry Potter



Episode 1 Sepucuk Surat dari Manchester
Episode 2 Ketika pete Indonesia dimakan orang Yunani
Episode 3 Indahnya Sholat Idul Adha di Inggris
Episode 4 Ramahnya orang Yorkshire, Inggris
Episode 5 Gimana kehidupan mahasiswa S2 di Inggris?
Episode 6 Satu menit yang sangat berharga
Episode 7 Tips membaca jurnal internasional
Episode 8 Tips presentasi dalam bahasa Inggris

1 komentar:

  1. Saya suka kalimat ini, lebih baik datang lebih awal satu jam daripada terlambat satu menit. Mungkin Ka Asep bisa mentions nama dosennya hihi :) #semangat Kak!

    BalasHapus