Episode 1
Luruskan Niat
Oleh Asep Rudi Casmana
“Amal
itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang
siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah
dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita
yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah”
(HR.
Bukhari, Muslim)
Sumber: www.google.com |
Mendapatkan
beasiswa untuk melanjutkan studi magister baik itu di dalam maupun di luar
negeri merupakan sebuah nikmat yang sangat besar. Pemerintah Indonesia pada
saat ini melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tengah memberikan
dana kepada para pemuda Indonesia untuk dapat melanjutkan studi melalui program
Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI). Untuk mendapatkan beasiswa tersebut,
tentunya membutuhkan beberapa persiapan yang matang yang salah satunya adalah
bahasa inggris yang dibuktikan dengan adanya sertifikat IELTS ataupun TOEFL. Serta
ada beberapa persyaratan yang lain yang harus dilengkapi oleh para pelamar beasiswa.
Oleh sebab itu para calon pelamar benar-benar membutuhkan persiapan yang sangat
matang, apalagi bagi mereka yang ingin studi ke luar negeri. Ini merupakan
tulisan di episode pertama mengenai perjalanan saya untuk mendapatkan beasiswa.
Kedepan saya juga akan menjelaskan bagaimana untuk mendapatkan nilai IELTS
Speaking Band 7, proses seleksi LPDP termasuk wawancara, penulisan essay,
proses mendapatkan LoA dari Australia hingga mendapatkan beasiswa LPDP.
Tulisan
yang pertama ini, saya ingin mencoba untuk meluruskan sebuah niat bagi mereka
yang mencoba untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Saya menulis mengenai hal
ini karena teringat betul hingga sekarang, ada seorang sahabat perempuan ketika
sedang belajar bahasa inggris di Kampung Inggris yang memberikan nasehat kepada
saya untuk dapat meluruskan dan memperbaiki niat terlebih dahulu. Dia adalah
seorang akhwat yang menjadi salah satu kawan belajar IELTS di kampung inggirs,
kami di kelas hanya bertiga dan hanya dia satu-satunya perempuan. Dengan
kegigihannya dalam belajar bahasa Inggris dan niat yang baik untuk mengabdi
untuk bangsa Indonesia, akhirnya dia berhasil mendapatkan beasiswa untuk lanjut
studi ke University of York, United Kingdom.
Dengan
pernyataanya yang lembut, ia menyatakan “Sep, perbaiki dulu niatnya…”,
ujar guru Pendidikan Kimia di salah satu sekolah yang berlokasi di sebelah
barat pulau Jawa itu kepada saya.
Tiga kata yang
memiliki makna yang sangat luar biasa. Disini maksudnya adalah bagi mereka yang
memiliki tendensi untuk studi ke nuar negeri harus benar-benar menunjukan
keinginannya untuk sekolah dan memberikan kontribusi untuk bangsa Indonesia.
Terkadang ada orang-orang yang mencoba mendaftar ke luar negeri hanya untuk
menikmati keindahan negaranya, jalan-jalan, melihat salju, atau yang lainnya.
Jika mengacu kepada hadits-ya Bukhari dan Muslim yang saya tuliskan diatas,
segala sesuatu itu tergantung pada niat, jika niat kita hanya ingin
jalan-jalan, maka itu lah yang akan diperoleh selama masa studinya. Sedangkan
jika kita sudah memiliki niat yang baik untuk melanjutkan S2 guna memberikan
kontribusi untuk bangsa Indonesia, maka hal itu akan mempermudah pada saat
wawancara LPDP. Dan hal itu lah yang saya rasakan.
Ada beberapa
ciri-ciri orang-orang yang memang dia benar-benar memiliki niat yang baik yang
apabila ia diberikan beasiwa ke luar negeri, ia akan memberikan kontribusi
kepada bangsa Indonesia. Pertama, orang itu sudah memiliki judul thesis secara
umum dari apa yang akan dia teliti selama perkuliahan di luar negeri. Tipe
orang yang memiliki pemikiran seperti ini akan memiliki sebuah pemikiran yang
secara terus menerus memberikan semangat kepada dia untuk dapat mempelajari
apapun, dia sudah mengetahui situasi dan kondisi permasalahan bangsa Indonesia
yang saat ini sedang terjadi. Karena keprihatinannya dia, akhirnya dia memiliki
sebuah sosuli yang perlu diteliti di luar negeri, harapannya setelah selesai
studi dia akan kembali ke Indonesia untuk mencoba menyelesaikan permasalahan
tersebut.
Ketika kita sudah
memiliki niat yang sangat baik untuk memperbaiki bangsa Indonesia, hal ini
benar-benar akan mempermudah kita dalam proses wawancara LPDP, karena ketika
ditanya mengapa kamu ingin melanjutkan studi ke luar negeri? Dengan sangat lancar,
seseorang yang dengan niatnya baik akan menjawab bahwa ia ingin memberikan
sebuah kontribusi untuk bangsa Indonesia melalui penelitiannya tadi. Terkadang
orang sangat kebingungan ketika menjawab pertanyaan itu.
Sebagai contoh,
salah satu niat saya untuk melanjutkan studi ke Australia adalah ingin membuat
sebuah kebijakan pendidikan dalam menerapkan “pendidikan seks” di tingkat SMP
dan SMA. Niat saya ingin meneliti di Australia karena negara ini sudah sukses
dalam implementasinya. Pelajaran pendidikan Seks ini bukanlah hal yang tabu di
negeri Kanguru, oleh sebab itu tempat ini adalah Negara yang paling cocok untuk
saya melanjutkan jenjang master bidang ilmu kebijakan pendidikan di Monash
University. Berikutnya, kontribusi saya untuk Indonesia di masa yang datang
ialah memberikan warna baru dalam bidang pendidikan, dengan adanya pendidikan
seks ini. Jika melihat kondidi realitas bangsa Indonesia kontemporer, melakukan
hubungan seksual diluar nikah dan penyebaran virus HIV/AIDS sudah menjalar
kemana-mana oleh para peserta didik. Oleh sebab itu, pendidikan seks sebagai
solusi jangka panjang yang perlu diterapkan. Namun sebelum itu, saya perlu
meneliti lebih jauh bagaimana proses implementasinya. Melaluip program beasiswa
LPDP dan studi magister di Australia, harapannya saya dapat meneliti dan
mengembangkan konsep pendidikan seks.
Ciri yang kedua
adalah orang itu sudah mengetahui sistem pendidikan di kampus Negara tujuannya.
Terkadang, ada orang yang ia memiliki keinginan studi ke luar negeri, namun ia
belum tau bagaimana sistem perkuliahan yang akan dia pelajari di kampus
tujuaannya. Dia tidak tau mata kuliah apa saja yang akan diambil, serta tidak
tahu bagaimana sistem penlilaiannya. Sehingga, untuk memperkuat niat kita untuk
melanjutkan studi di luar negeri, ayo mulai dari sekarang untuk “ngubek-ngubek”
isi website perguruan tinggi negara tujuan kita. Dengan demikian, teman-teman
tidak akan kebingungan lagi ketika ditanya oleh sesorang atau pewawancara LPDP
mengenai mengapa kita memilih kampus tersebut. Mulai dari saat ini, perlu juga
mencari perbandingan, baik itu di kampus yang sama negaranya, atau yang berbeda
negara.
Sumber: www.google.com |
Kedua indikator itu
menurut saya dapat dijadikan salah satu ciri-ciri bagi kita dalam menunjukan
kesungguhan untuk melanjutkan studi di Luar Negeri. Hal itu juga akan
memberikan semangat kepada calon penerima beasiswa ketika sedang belajar IELTS
atau belajar TOEFL. Biasanya mereka yang niatnya baik, memiliki semangat yang
tinggi tanpa tergoyahkan oleh pemikiran-pemikiran yang lain, karena dari dalam
dirinya mereka ingin segera studi dan mengabdi kepada bangsa Indonesia untuk
dapat memberikan kontribusi yang nyata kepada warga Negara Indonesia.
Ada satu hal yang
perlu diingat bagi para calon penerima beasiswa. Ini merupakan pernyataan dari
salah satu senior saya ketika sedang studi di Universitas Negeri Jakarta, dia
mengatakan bahwa pergunakanlah uang beasiswa kamu sebaik-baiknya. Karena
dibalik uang itu terdapat keringat tukang becak, sopir angkot, para pedagang
kaki lima, masyarakat desa, para petani dan yang lainnya yang telah
mengumpulkan uang melalui pajak kepada Negara Indonesia. Melalui pajak
tersebut, pemerintah mengelola uangnya dengan baik, sehingga dapat dimanfaatkan
untuk beasiswa melanjutkan sekolah. Oleh sebab itu, pergunakanlah uang beasiswa
dengan sebaik-baiknya dan segera kembali ke kampung untuk dapat mengelola dan
mengembangkan daerahnya. Warga desa-desa yang ada di Indonesia sangat menanti
kedatangan para penerima beasiswa LPDP dan yang lainnya, karena mereka
berasumsi bahwa dengan lulusnya sekolah magister, apalagi dari luar negeri,
akan dapat meberikan dampak yang sangat besar bagi kemajuan desa-desa nya.
Sekali lagi, ayo perbaiki niat teman-teman
dan motiv untuk mendapatkan beasiswa LPDP.
……………………
Great posting, go ahead!
BalasHapusThank you Mr Ansor. You also go ahead :)
BalasHapusSuka banget tulisannya sep. Makasih ya, bermanfaat sekali tulisan ini buat gue yang sedang berjuang di jalan yang sama. You are my inspiration brother
BalasHapusApa kabar ini Andika ? Sudah lama tidak berjumpa. Makasi sudah mampir ke Blog ini ya.
HapusKeep Inspiring buddy 😊
BalasHapusmantap kak. saya akan baca semua tulisan kaka ini sampai episode terakhir
BalasHapusterimakasih sudah mampir ke blog saya,
Hapussukses ya,
asep rudi
selamat sore
BalasHapusterimakasih kang asep tulisan sangat menggugah dan menggerakkan hati ini untuk sungguh-sungguh meluruskan niat.
salam dari pare.