Oleh
Asep Rudi Casmana
Episode 10
Jalan terjal menuju beasiswa LPDP
Ini
adalah dua episode terakhir mengenai tulisan Beasiswa LPDP sebelum bercerita
mengenai suka cita kegiatan persiapan keberangkatan. Pada bagian ini, saya akan
mengupas tuntas bagaimana cara mendapatkan Letter
of Acceptance (LoA) dari perguruan tinggi luar negeri. Bagi mereka yang mau
mendaftarkan LPDP, teman-teman boleh mendaftar dengan melampirkan LoA atau
tanpa LoA karena ini adalah opsional. Namun saya sendiri kemarin ketika
mendaftarkan LPDP statusnya sudah mendapatkan LoA Unconditional dari University
of Adelaide, Australia.
My future campus (The University of York) |
Sebelum
membahas lebih jauh mengenai bagaimana cara mendapatkan LoA, saya ingin
menjelaskan dulu perbedaan LoA
conditional dan LoA Unconditional.
Mungkin sebagian dari netizen sudah paham mengenai kedua hal tersebut, jika ada
yang baru mengetahuinya, berikut akan saya jabarkan. Jadi LoA conditional atau biasa kita kenal conditional offer merupakan jenis LoA yang menyatakan bahwa kita
lulus bersyarat, sehingga ada beberapa berkas yang wajib dilengkapi sebelum
kita masuk kuliah. Proses kegiatan belajar mengajar tidak dapat dilaksanakan
sebelum status conditional offer nya
berubah menjadi unconditional offer.
Sepengalaman saya, biasanya yang mendapatkan LoA conditional itu adalah mereka yang belum mencantumkan
sertifikat bahasa Inggris yaitu IELTS. Hal ini telah membuktikan bahwa secara
akademik mereka sudah diterima dan memenuhi persyaratan kampus, namun secara
bahasa mereka belum diterima. Sedangkan tipe yang kedua yaitu LoA Unconditional atau Unconditional Offer atau Full
offer merupakan surat pernyataan bahwa kita sudah resmi diterima secara
penuh. Bersyukurlah bagi mereka yang sudah mendapatkan full offer dari perguruan tinggi luar negeri.
Jika
teman-teman sudah mendapatkan LoA full
offer dari Perguruan Tinggi Luar Negeri, maka persyaratan IELTS 6.5, TOEFL
550, atau IPK akan hilang, karena sudah tergantikan oleh LoA tersebut. Karena
ada beberapa kampus yang memang mensyaratkan IELTS nya di bawah 6.5. Seperti
misalnya Mahidol University (Thailand) yang hanya memnita nilai IELTS 4.5 untuk
beberapa jurusan ataupun Seoul National University (Korea) yang hanya meminta
5.5 untuk beberapa jurusan tertentu. Artinya dengan nilai IELTS seperti itu,
teman-teman sudah bisa mendaftarkan LPDP apabila sudah mendapatkan Full Offer karena kedua kampus tersebut
masuk dalam List kampus tujuan LPDP. Saya saja kemarin mendapatkan LoA dari University of Adelaide, Australia yang
hanya mensyaratkan IELTS 6.0 namun Alhamdulillah lulus LPDP. Namun sekarang
IELTS saya sudah di-upgrade dan berencana mau pindah kampus ke United Kingdom.
Bonus belajar IELTS (tau urban city of London) |
Sebelum
mendaftarkan ke perguruan tinggi, ada baiknya kita mempersiapkan beberapa
berkas yang akan diunggah ke kampusnya. Yang pertam dan paling utama adalah
Ijazah dan transkrip akademik, kebanyakan Ijazah dan transkrip dari beberapa
universitas di Indonesia ditulis dalam satu bahasa seperti dari kampus saya.
Sehingga kita perlu menerjemahkan ijazah tersebut kedalam bahasa Inggirs,
tempat terjemahannya bisa di kampusnya sendiri melalui biro administrasi
akademik ataupun melalui penerjemah tersumpah. Lampirkan dua-duanya (bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris) untuk mendaftarkan ke perguran tinggi. Namun jika ternyata
sudah bilingual language, ya tidak
perlu diterjemahkan lagi.
Persyaratan
yang kedua adalah personal statement. Ini adalah yang paling penting, karena
disini kita akan menuliskan alasan mengapa memilih perguruan tinggi dan jurusan
tersebut serta ekspektasi kita apa selama kuliah disana. Untuk menulis personal
statement ini kurang lebih 500 hingga 700 kata sudah cukup. Tulislah dengan
gaya bahasa yang baik dan berdasarkan pengalaman sendiri. Untuk yang mau
mendaftar ke Australia, beberapa perguruan tinggi Aussie tidak membutuhkan personal
statement.
York adalah kota tua di UK, sama seperti kerajaan Roma. Mau? |
Persyaratan
berikutnya adalah surat rekomendasi. Mengenai surat ini, sebetulnya tidak ada
format khusus atau template khusus yang perlu dibuat. Silahkan teman-teman
meminta kepada dosen untuk menuliskan alasan mengapa merekomendasikan untuk
studi ke Luar Negeri. Boleh ditulis mengenai proses belajar mengajar selama S1,
pengalaman organisasi, prestasi dan yang lainnya sehingga teman-teman layak
untuk direkomendasikan untuk studi S2 di luar negeri. Mengenai perekomendasi,
tidak harus professor, namun cukup dosen yang kenal akrab dan mengetahui
kepribadian kita, meskipun pendidikan terakhir beliau masih S2. Sayapun kemarin
direkomendasikan bukan dari professor, namun Alhamdulillah diterima di
perguruan tinggi tersebut. Kemudian ada beberapa perguruan tinggi yang meminta
dikirim langsung oleh dosennya, sehingga pada web pendaftaran, mereka hanya
meminta email dosen, kemudian kampus akan mengirimkan email langsung ke dosen,
lalu dosen yang menulisnya.
Persyaratan
berikutnya adalah curriculum vitae. CV juga merupakan salahsatu dokumen yang
penting dalam proses pendaftaran, karena dengan prestasi dan penghargaan yang
telah kita peroleh selama S1 akan menjadi pertimbangan utama bagi perguruan
tinggi tujuan. Tuliskan pengalaman organisasi dan pengalaman kerja jika ada
pada CV anda sebelum mendaftarkan S2.
Berikutnya
adalah persyaratan Bahasa Inggris. Dalam hal ini, beberapa perguruan tinggi di
United Kingdom hanya mensyaratkan IELTS. Nilai yang diminta juga bervariasi,
biasanya secara umum untuk persyaratan magister adalah 6.5 dan tidak ada yang
kurang dari 6.0 untuk setiap band nya (listening,
reading, writing dan speaking).
Sehingga ayo dipersiapkan dengan baik persyaratan bahasa inggrisnya. Bagi
mereka yang mau ke Luar Negeri, mulai sekarang ayo belajar dan kenalan dengan
yang namanya IELTS. Kalau pada waktu mendaftar tidak melampirkan IELTS, maka
jenis LoA yang akan diperoleh adalah conditional
offer atau lulus bersyarat.
Syarat
yang lain yang perlu dipenuhi adalah Passport. Ya ini merupakan sebuah dokumen
wajib yang harus dilampirkan, bagi yang belum memiliki passport, maka segera
untuk ke imigrasi membuat paspor yang baru.
Baiklah,
sudah paham kan mengenai perbedaan kedua jenis LoA? Juga sudah paham kan
mengenai persyaratan apa saja yang harus dipersiapkan? Sekarang kita meluncur
kepada bagaimana cara mendapatkan LoA.
Senang banget ya bisa kaya mereka |
Cara
mendapatkan LoA dapat dilakukan melalui dua jalan, pertama melalui agen
perguruan tinggi dan kedua mendaftarkan langsung melalui websitenya. Untuk
mendaftarkan ke agen, caranya teman-teman cukup mengirimkan aplikasi berkas
yang tadi sudah saya sebutkan kea gen, lalu agen akan memprosesnya. Bagi mereka
yang tertarik untuk studi di United Kingdom, bisa melalui IBEC Jakarta, Jack Study
abroad atau bagi mereka yang mau studi ke Australia bisa menghubungi AUG Study,
IDP Australia atau Ed-link connect. Mereka akan sangat senang menerima berkas
pendaftaran. Prosesnya akan membutuhkan waktu sektitar dua minggu hingga satu
bulan. Jadi mohon bersabar saja. Langkah yang kedua adalah mendaftarkan diri ke
websitenya langsung, menurut saya ini adalah cara yang paling praktis. Karena
kita tinggal mengupload sendiri melalui websitenya, selain itu kita juga bisa
tau bagaimana status pendaftaran kita. Caranya silahkan mencari link “apply” di
website perguruan tinggi, selanjutnya lakukan untuk pengisian biodata dan
upload dokumen yang dibutuhkan.
Ada
beberapa perguruan tinggi yang membutuhkan registration fee, dan jumlahnya juga
bervariasi mulai dari 500rb hingga 1.5 juta. Jika memang sudah fix perguruan
tinggi yang akan dituju adalah kampus itu, maka silahkan langsung saja, namun
jika memang masih ada pertimbangan yang lain, cari yang gratis saja. Hehe
UK oh UK |
Cukup sekian dulu penjelasan mengenai how to obtain LoA-ya, selanjutnya jika teman-teman pembaca blog ini membutuhkan contoh personal statement, CV, surat rekomendasi dan yang lainnya, saya akan berikan. Silahkan mengirimkan email ke saya di aseprudi83@gmail.com . Namun, saya sangat memohon kepada pengirim email untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu seperti nama, jurusan, angkatan, universitas pada saat s1 serta tujuan kampus dan jurusan S2nya. Kemudian berikan sedikit penjelasan tentang pengalaman selama kuliah S1, tujuannya supaya lebih akrab. kemudian juga sampaikan apa yang dibutuhkan. Email yang akan saya balas yaitu yang perkenalannya jelas.
Semoga bermanfaat.
Terimakasih.
Keren bang asep... sukses pokokna ke york uk.
BalasHapusJangan lupa nikah bang..
:D... hehehe
Terimakasih banyak Putro.
HapusLanjutkan mimpinya,
ditunggu di UK ya.
hehe
Hai Aseeep! I've just finished reading your-ten-episodes in gaining LPDP scholarship, hihi, terharu, Seep. Selamat yaaa anyway..
BalasHapusMulai perkuliahan di University of York-nya kapan?
-Dilla
Hallo Dilla,
HapusTerimakasih banyak udah mampir ke blog saya ya,
alhamdulillah. hehe
sukses buat kamu juga,
Insya Allah kuliahnya mulai bulan september ini 2016.
ayo ditunggu di UK
woow keren kang asep
BalasHapusterimakasih ya Mas Asep.. sangat membantu sekali bagi saya yang juga sedang menempuh S1 jurusan PPKn tpi bingung memilih jurusan apa untuk melanjutkan S2
BalasHapusTerima kasih bang Asep, tulisannya keren, jelas, padat dan berisi,.suatu saat nanti saya tanya lewat email.
BalasHapus