Oleh Asep Rudi Casmana
Jumat, 08 februari 2013. Malam ini adalah malam yang sangat spesial buat gue. Karena dimalam
ini terdapat sebuah kejutan yang sangat besar yang tidak pernah terpikirkan
sebelumnya. Entah sudah direncanakan dari kapan, gue engga tau. yang pasti hari
ini adalah salah satu hari spesial dalam hidup gue. Malam ini tepat hari ke
20 ulang tahun gue. entah mengapa, pokonya malam ini malam yang sangat bahagia
buat gue.
“Tak perlu
seseorang yang sempurna, cukup temukan orang yang selalu membuatmu bahagia dan
membuatmu berarti lebih dari siapapun” Bachrudin Jusuf Habiebie.
Sejujurnya gue engga pernah kepikiran kalau hal ini akan terjadi,
yaitu disaat seseorang yang spesial dalam hidup ini hadir ditengah malam di depan gedung fakultas
ilmu sosial UNJ. Entah dari kapan rencanyanya, tapi ini benar-benar nyata, dia hadir
di depan gedung FIS pada pukul 00.30 WIB. Dia merelakan diri untuk menempuh perjalanan
berjam-jam dari Bandung menuju Jakarta. Dia juga merelakan datang malam-malam dengan kelelahannya setelah kuliah di hari
kamis. Ya Tuhan, ini adalah suatu
pengorbanan yang sangat luar biasa. Dia
certia bahwa ia berangkat dari terminal Leuwi Panjang Bandung pada pukul 08. 30
PM, dan sampai di Arion Mall pukul 10.00 PM. Untuk seorang perempuan dalam bis
ini sangat bahaya, namun dia tetap berani mengambil resiko. Ini adalah pengorbanan
yang sesungguhnya telah membuat gue bahagia.
Terimakasih engkau telah
menganugerahkan seorang perempuan yang mudah-mudahan akan menjadi pendamping
hidup saya kelak beberapa tahun lagi nanti. Dia adalah Adistyana Pitaloka, seorang mahasiswi
Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
“Sahabat adalah
seseorang yang akan selalu berkorban, apapun itu bentuknya hanya untuk
membahagiakan sahabatnya sendiri”
Gue memiliki sahabat-sahabat spesial yang telah tuhan berikan untuk mendampinggi dan menghiasi hari-hari gue semenjak menginjakan kaki di kampus Universitas Negeri Jakarta. mereka ini adalah orang-orang yang sangat luar biasa yang selalu mendampingi gue kemanapun gue pergi, mulai dari acara yang paling serius yaitu urusan organisasi hingga urusan yang paling menyenangkan yaitu Syoopiiing. Namun mereka tetap tulus dan ikhlas ketika menemani gue kemanapun gue pergi di Jakarta. Mereka ini adalah orang-orang hebat yang memiliki sejuta mimpi. mereka juga adalah orang-orang yang telah memotivasi gue hingga gue menjadi seperti ini. Gue sangat beruntung bisa menjadi bagian dari mereka ketika gue kuliah di Universitas Negeri Jakarta ini. Entah bagaimana jadinya kalau nanti kami dipisahkan setelah kami lulus kuliah ini, pasti hal ini akan menjadi kesedihan yang sangat mendalam. karena kami selalu bersama walau keadaan apapun. Dikala senang, kami selalu bahagia, dikala sedihpun kami selalu bahagia. dan mereka adalah orang pertama yang selalu mengingatkan gue ketika gue melakukan kesalahan.
Terimakasih tuhan, engkau telah menganugerahkan para sahabat yang
sangat spesial yang tidak akan pernah gue lupakan.
"Jika engkau ingin bercermin siapa diri kamu, maka lihatlah siapa orang orang disekelilingmu
saat ini. Maka itulah gambaran dari
sosok dirimu"
Ini adalah diskripsi dari orang-orang terdekat
yang selalu bersama sama gue mulai dari semester satu hingga saat tulisan ini
gue ketik. Yang pertama adalah Gugun Gunawan. Seorang sahabat cowok yang
paling dekat dengan gue. orang ini adalah orang yang pertama kali gue kenal di
Kelas 301. Orangnya
sangat baik dan memiliki visi misi yang jelas serta mimpi untuk pergi ke
Prancis. gue sangat yakin kalau mimpi lu bakalan terlaksana Gun. orang yang awalnya sangat
kalem dan gue pikir dia polos pas pertama kali gue kenal dia, ternyata oh
ternyata. Kerjaannya
pengen ngecas hape mulu. soalnya hanphone nya Gugun sering low batrenya. haha, tapi meskipun
demikian orang ini sekarang telah menjadi orang nomor satu di Fakultas Ilmu Sosial UNJ, dia sudah
sukses meraih mimpinya untuk menjadi pemimpinn di FIS UNJ. Bukan hanya itu,
entah mengapa dari awal semester satu hingga sekarang, setiap semester ganjil
dan genap IPK kita selalu sama. bukan hal yang disengaja dan kita tidak pernah
saling nyontek, tapi tuhan memberikan dia sebagai penyemangat belajar di kelas.
Karena gue ga
mau kalah IPnya dari dia. namun tuhan selalu memberikan sama. Terimakasih
engkau telah memberikan Gugun gunawan sebagai sahabat baik gue.
Kedua adalah Yusuf Akbari. orang yang sangat aneh dan memberikan
pelajaran yang sangat penting dan berharga buat gue. Yusuf adalah guru
sekaligus mentor gue dan gugun. setiap kata-kata yang siucapkan oleh ucup,
pasti selalalu gue dan gugun inget. tapi dia ga mau ngakuin kalau sumber dari
segala sumbernya adalah dia. Meskipun
demikian, itulah kenyataan. Faktanya batre HP gue dan
gugun selalu low itu gara-gara ucup yang selalu maen game di hape gue dan
gugun. Kalau
batre hp gue habis terus lanjut ke hapenya
Gugun. Kakanya dia suka menang banyak kalau lagi naik motor. (Gag nyambung ya? Cuma Gue, Gugun dan Ucup yang
ngerti)
hahaha. sekarang dia sudah sukses menjadi ketua UGSF (Universitas
Negeri Jakarta Global Studies Forum),
lo emang temen yang nerima gue apa adanya Cup.
Selanjutnya adalah Lian. Mungkin orang ini adalah
yang merencanakan acara ulang tahun gue malem tanggal 8 Februari ini. Dia
adalah sahabat yang menemani gue untuk ikut organisasi dimanapun, baik ekstra
maupun intra. Bahkan ketika mengikuti Kelompok Peneliti Muda pun gue yang ajak,
walaupun akhirnya gue engga masuk kepengurusan. Kesibukan gue dan Lian dikampus
sama, mulai dari aktivis BEM FIS, Pusat kajian dan Pengembangan Ilmu-Ilmu
Sosial FIS dan HMI UNJ. Semua itu telah memberikan warna dalam persahabatak
kami. Saat ini lian sedang bersemangat untuk mengikuti lomba kewirausahaan dan
lomba menulis, semoga perlombaannya sukses terus yah sob.
Selamjutnya adalah seseorang yang selalu berantem
sama gue. Tiap kali ketemu orang ini selalu pasang wajah yang jutek, sehingga
gue juga males kalau ngomong serius. Bawaannya selalu ingin nyolek-nyolek
terus, bukan hanya itu. Yang paling bikin gue kesel, dia selalu manggil gue
dengan nama “Alay”. Paling kesel lagi kalau manggil nya engga liat situasi dan
kondisi, dia suka mangil dimana aja. Sampe-sampe ada mahasiswa lain yang
mengikutinya, makanya gue juga suka update twitter nya dia. Abis gue kesel
banget sama lo Maks. Meskipun demikian, profesionalitas tetap kami junjung. Ada
kalanya kami berantem dalam forum persahabatan, dan ada juga tetap serius dalam
forum organisasi. Inilah perbedaan dia dengan yang lain, meskipun kita sering
berantem, tapi dia tetap profesional dalam organisasi. Dia juga suka nganterin
gue ke mall buat beli baju dan alat-alat pakean gue kalau di Jakarta, harus gue
akui kalau pilihan dia itu selalu bikin gue percaya diri. Terbukti ketika gue
memakai kemeja dan sepatu pilihan dia, ada beberapa orang yang bilang kalau
pakaian yang gue pake stylis dan keren banget. Makanya sampe sekarang gue selalu
ngajak dia kalau belanja. Hehe,
Samira Adriana. Satu-satunya orang asal Indonesia
bagian timur yang sangat dekat dengan gue. Seneng rasanya gue bisa kenal deket
sama dia, karena di Jakarta ini orang-orang timur sangat minoritas. Tapi dengan
adanya dia, pertemanan serasa menjadi seru. Samira ini orang yang aneh, kadang
gue seneng tapi kadang-kadang juga lo ngeselin. Gue seneng kalau dia belain
belain gue kala Emaks lagi maki-maki gue, tapi gue kesel kalau dia lagi
berpihak sama emaks. Jadi lo masih abu-abu ya sem. Hehe. Samira juga orang yang
selalu bersemangat dalam berorganisasi, terbukti selam satu tahun kepengurusan
HMJ ISP, dia full mengabdikan dirinya sebagai kepala biro advokasi. Dia juga
suka ngasi pendapat kalau gue beli kemeja atau celana dan pakaian lainnya.
Samira dan emaks adalah orang yang milihin baju kemeja merah pas malem mau
Pemilihan Mahasiswa Berprestasi tahun 2012 lalu, lalu juri nya bilang kalau
baju yang gue pakai sangat cocok dengan warna kulit dan warna Fakultasnya.
Akhirnya gue jadi sangat PD ketika tampil. Makasih banyak ya sem, meskipun lo
engga hadir pas malem-malem hari ulang tahun gue, tapi gue seneng banget bisa
kenal sama lo.
Ela. Ya itulah nama akrab yang selalu gue sebut
kalau gue manggilnya. Orang ini adalah perempuan super yang selalu bersemangat.
Dia punya keahlian mengelola keuangan. Kata dia, dari SMA sampe sekarang gue
selalu jadi bendahara. Ya emang keahliannya dia dibidang keuangan, pada saat
menjadi bendahara di HMJ ISP, gue sangat percaya. Bahkan saking percayanya, gue
sampe lupa untuk audit keuangan setiap bulannya. Mungkin ela suka kesel sama
gue, karena gue suka minjem uang ke dia. Selama ini gue paling malu dan
pantrang untuk minjem uang sama orang, tapi kalau sama ela, serasa sama sodara
sendiri. Kapan pun dan dimana pun gue pinjem uang selalu ada. Maaf ya Ela, moga
aja lo ga kesel. Hehe
Nalika Marcelina Alpia. Seseorang yang sangat
teliti dalam hal administrasi khususnya kesekretariatan. Selama satu tahun
menjabat sebagai sekretaris II HMJ Ilmu Sosial Politik ini bersama partnernya
sangat cocok dan teliti dalam hal surat menyurat. Mulai dari awal kepengurusan
hingga akhir, surat-surat aman sama dia dan yang lain. Mungkin ia dilahirkan
untuk menjadi seseorang yang ahli dalam kesekretariatan, suatu saat bukan tidak
mungkin kalau Nalika menjadi Menteri Sekretariat Negara. Hehe. Tetap semangat
Nalika.
Dan satu lagi, Mia Rahmawati. Orang ini selalu
berpenampilan yang prima dan sangat Stylis. Mia ini selalu menggunakan sepatu
yang dia bilang “sepatu cantik”. Sepatu kebanggaan ini yang selalu dia guenakan
ke kampus pada saat ada acara-acara di Kampus. Mia ini adalah teman akrab sama
seperti yang disebutkan diatas, waktu gue ikut kompetisi pemilihan Duta
Fakultas Ilmu Sosial tahun 2011, dia adalah orang yang sangat bersemangat untuk
ngajak gue sampai kita masuk finalis dan menjadi juara II se Fakultas Ilmu
Sosial. Walaupun kemarin engga ke Jakarta, tapi makasih udah mau jadi sahabat
gue selama ini yah Mi. Hehe
Ke delapan orang ini adalah sahabat sekelas yang
sangat istimewa, entah berapa kali gue berbuat kesalahan sampe bikin mereka
kesel, tapi mereka tetap memaafkan dan mau berteman dengan gue. Gue engga bisa
membayangkan ketika suatu saat kami dipisahkan karena selesai masa studi kami
di Universitas Negeri Jakarta ini, pasti rasanya sangat sedih. Belum tentu gue
menemukan sahabat yang benar-benar sahabat seperti mereka. Gue hanya bisa
berdo’a kalau sahabat-sahabat gue ini akan menjadi seseorang yang sukses sesuai
dengan apa yang mereka impikan. Hanya kenangan indah bersama mereka yang tidak
akan pernah hilang dan selalu ingat dengan mereka.
Entah dari kapan mereka merencanakannya untuk
memberikan kejutan kepada saya pada saat malam ke 20 tahun gue, tapi mereka
semua sudah memberikan goresan kebahagiaan. Mereka semua merelakan waktu
liburnya untuk berkumpul di Jakarta. Entah Instruksi dari Ibu Yasnita yang
mengharuskan gue ke Jakarta pada hari rabu serta Gugun mengistruksikan untuk
rapat BEM FIS hari rabu juga merupakan bagian dari rencana ini atau bukan, gue
engga tau. Yang pasti awalnya gue mau di rumah selama satu minggu terakhir
liburan, tapi kenyataannya hanya 2 hari satu malam. Awalnya memang kalau hanya
rapat BEM Fis saja gue mau izin, tapi setelah dipikir-pikir lagi gue engga enak
juga sama Gugun. Selama satu tahun menjadi Kabir PPSDM HMJ ISP dia selalu hadir
dan engga izin ketika rapat, dia juga temen baik gue. oleh sebab itu akhirnya
gue tetap memutuskan untuk ke Jakarta khusus untuk rapat BEM FIS.
Ketika hari rabu suasana biasa-biasa saja, tanpa
ada kecurigaan apa-apa. Semuanya berjalan lancar-lancar saja. Ketika hari
kamis, semuanya berkumpul di kampus. Namun gue engga sadar kalau semuanya sudah
direncanakan, tapi gue pun engga sadar kalau semua itu telah di setting. Bahkan
ketika Erlangga mengajak pergi ke Gramedia pun saya tidak sadar, apakah ini
merupakan bagian dari rencana mereka atau bukan. Yang pasti ketika itu Lian
menanyakan rute dari Kp. Rambutan ke UNJ. Awalnya gue pikir memang benar
temannya yang mau ke Jakarta, atau dia mau pulang ke Bekasi via kp. Rambutan.
Rasa curiga mulai muncul ketika Gugun mengajak
ketemuan di Warung Surabaya, padahal warung itu malam jumat tutup. Namun dengan
alasan mau bertemu dengan Abang Wicak, akhirnya gue tetap datang menemui dia.
Hingga pukul 23.00 WIB kami berdiskusi.
Malam itu Raden Hidayatullah nginep di Kosan gue,
setelah selesai kami diskusi bersama Bang Wicak. Gue langsung menuju ke kosan
bersama Raden. Memang biasanya kalau Raden nginep di kosan, tidak pernah tidur
dibawah pukul 12.00, selalu diatas jam 12.00. hingga pukul 12.30 ketika gue mau
tidur, tiba-tiba Raden mengajak gue untuk pergi ke Kampus dengan alasan mau
bertemu dengan senior. Rayuan dia sangat manis, sampe-sampe gue mau saja
malam-malam ke kampus. Dan ternyata ketika sampai di depan Fakultas Ilmu
Sosial, mereka semua sudah lengkap 7 orang berbaris di depan Fis dengan membawa
sebuah lilin yang bertuliskan 20.
Ini belum apa-apa. Gue disuruh untuk menutup mata,
katanya ada sebuah kejutan yang sangat luar biasa. Awalnya gue pikir kalau gue
mau langsung diikat disebuah tiang listrik yang berada di depan Fis, namun
ternyata dugaan itu salah. Gue benar-benar diberikan sebuah kejutan yang tidak
penah gue duga sebelumnya, sesuatu yang menurut gue mustahil, namun itulah
kenyataan. Berkat teman-teman gue yang sangat hebat ini akhirnya ketika gue
membuka tutup mata itu muncul lah sosok yang selama ini menjadi salah satu
penyemangat sekaligus kebanggaan gue, seorang wanita yang hebat dan
berprestasi, dia adalah Adistyana Pitaloka. Sungguh suatu kejutan dan
kebahagiaan yang tidak pernah gue pikirkan. Akhirnya dia muncul. Gedung
Fakultas Ilmu Sosial telah menjadi saksi bisu ulang tahun gue yang ke 20.
Terimakasih tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar