Oleh
Asep Rudi Casmana
Seperti
biasa, setiap sore Asep selalu duduk di bangku dekat pintu di depan rumahnya, sambil
menatap langit tinggi-tinggi. Matanya menatap tajam ke atas sambil membayangkan
bagaimana rasanya naik dan duduk di dalam pesawat terbang. Mungkin sangat
nikmat dan luar biasa senangnya jika dia bisa terbang menyebrangi Pulau Jawa hingga
melintasi batas negaranya. Selama ini, pesawat hanya sekadar bayangan yang selalu
dilihat setiap sore di depan rumahnya. Rasanya, dengan keadaan perekonomian keluarga
seperti sekarang ini tidak mungkin bisa membeli tiket pesawat yang harganya ratusan
ribu bahkan jutaan rupiah, karena uang yang dimiliki hanya cukup untuk
kehidupan sehari-hari saja.
Tiba-tiba
pintu rumah terbuka dan keluarlah ayahnya sambi berkata,